Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur bilang, Pemprov akan menerima gelombang pertama vaksin Covid-19 dari total 317 ribu jatah vaksin di tahap awal pada pekan pertama Januari tahun depan.
“Kita, InsyaAllah, akan menerima vaksin pada minggu pertama Januari 2021. Itu kira-kira untuk 158 orang. Karena satu vaksin harus disuntikan dua kali jarak 14 hari untuk masing-masing warga,” ujarnya di Grahadi, Sabtu (26/12/2020).
Dia menjelaskan, sebagaimana prioritas yang sudah ditetapkan pemerintah pusat, yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 pada gelombang awal itu antara lain tenaga kesehatan, personel TNI, Polri, dan Guru, yang dianggap garda depan.
Sudah sejak beberapa waktu yang lalu, Khofifah bersama jajaran Forkopimda Jatim telah menyiagakan 2.404 petugas medis yang akan menjadi vaksinator di Jawa Timur serta dua programmer untuk setiap kabupaten/kota.
Lainnya, Pemprov Jatim juga sudah menyiapkan sebanyak 1.860 tempat pendingin penyimpanan (cold storage) vaksin, serta 8.601 vaksin carrier (alat untuk membawa vaksin) kalau sewaktu-waktu vaksin itu datang ke Jatim.
Sabtu ini juga di Grahadi, Khofifah menyatakan kesiapan dirinya untuk menjadi orang pertama yang akan menerima suntikan vaksin Covid-19 Sinovac di Jawa Timur. Dia sudah sampaikan itu kepada pihak Kementerian Kesehatan.
“Itu semua kami siapkan. Tetapi, kesiapsiagaan ini harus diikuti kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Karena sampai hari ini penyebaran Covid-19 di Jatim belum berhenti,” ujarnya.
Dalam hal penanganan pasien, Pemprov Jatim sudah menambah jumlah Rumah Sakit Rujukan Covid-19 dan juga Rumah Sakit Darurat Lapangan di Jawa Timur. Satu RS Darurat Lapangan di Malang sudah Khofifah resmikan tiga pekan lalu.
Pemprov juga sudah menyiapkan RS Paru di Jember agar fokus menangani pasien Covid-19 dengan gejala ringan di wilayah setempat dan sekitarnya. Saat ini, Pemprov juga menyiapkan satu lagi RS Khusus Covid-19 di Surabaya.
Sedangkan dalam hal pencegahan, Pemprov Jatim mengandalkan Operasi yustisi, yang saat ini sudah terlaksana di lebih 3 juta titik di Jatim berdasarkan laporan dari Polda Jatim. Jumlah tegurannya pun sudah hampir 10 juta.
“Sudah sampai 9,3 juta teguran yang disampaikan Polda Jatim. Kodam juga sudah melakukan hal sama. Artinya semua sudah bersinergi memaksimalkan pencegahan agar penyebaran Covid-19 berhenti,” katanya.
Sampai Jumat sore kemarin, data tambahan kasus Covid-19 di Jatim mencapai lebih dari 800 orang. Menurut pakar epidemiologi Unair, saat ini Jawa Timur sedang menuju ke puncak kedua kasus Covid-19. (den/ang)