Jumat, 22 November 2024

Gelar Iduladha, Masjid Al Akbar Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Kapasitas lima ribu jamaah itu termasuk serambi masjid bagian utara, timur dekat air mancur dan selatan hingga lantai dua .Foto: Purnama suarasurabaya.net

Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya menggelar Shalat Idul Adha 1441 H, Jumat (31/7/2002). Di tengah masa pandemi Covid-19, Salat Iduladha di masjid ini menerapkan protokol kesehatan ketat.

Sholat ini diikuti oleh 2609 jemaah pria, 2201 wanita. Total, kurang lebih 5.000 jemaah mengikuti salat Iduladha di Masjid Al Akbar pagi ini. Jamaah yang hadir wajib mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan. Mulai dari memakai masker, mengukur suhu badan, memakai hand sanitizer.

Untuk memastikan pyhsical distancing, Masjid Al Akbar mengantisipasi lonjakan jemaah dengan menerapkan pendaftaran secara online dan semua jamaah wajib menggunakan ID Card yang telah disediakan. Salat dimulai sekitar pukul 06.00 WIB dan diikuti oleh khutbah.

ID Card jamaah yang akan melakukan Salat Iduladha di Masjid Al-Akbar Surabaya, Sabtu (31/7/2020). Foto: Purnama suarasurabaya

“Kapasitas Masjid Al Akbar mencapai 40 ribu jamaah. Karena dalam penerapan protokol kesehatan yaitu physical distancing, maka kami membatasi jamaah Shalat Idul Adha menjadi lima ribu jamaah dan kami sudah menyiapkan stiker untuk shaf shalat sebagai tanda,” kata Helmy M Noor Humas Masjid Al Akbar Surabaya usai Salat Idul Adha, Jumat (31/7/2020).

Kapasitas lima ribu jamaah itu termasuk serambi masjid bagian utara, timur dekat air mancur dan selatan hingga lantai dua. Pantauan suarasurabaya.net, ada empat warna Id Card yang dipakai semua jemaah mengikuti lokasi salat jamaah. Seperti warna hijau untuk jamaah laki-laki di lantai satu, warna kuning untuk jamaah perempuan di lantai satu, sedangkan di lantai dua dengan warna merah untuk jamaah laki-laki sedangkan jamaah perempuan warna biru di lantai dua.

“Kami menyiapkan kurang lebih 200 relawan yang terdiri dari Remaja Masjid, Ibu-Ibu Muslimah, pengatur shaf, para guru MI dan PAUD, para dosen dan mahasiswa STAI Al Akbar. Semua relawan ini untuk mengatur, menyambut dan mengarahkan kedatangan para jamaah sesuai dengan warna ID Cardnya,” ujar Helmy.

Dalam salat ini, bertindak sebagai khatib yaitu Dr Ahmad Zayadi Kepala Kanwil Kemenag Jatim. Ia mengangkat mengenai pentingnya tolong menolong dan membelanjakan harta untuk membantu sesama.

“Temuan ilmiah tersebut menunjukkan bahwa yang terpenting bukanlah jumlah uang yang kita miliki, tetapi bagaimana kita membelanjakannya. Orang yang menyedekahkan uang atau hartanya untuk membantu mereka yang membutuhkan, ternyata lebih bahagia daripada mereka yang menghamburkan uang untuk kepuasan diri sendiri,” tegasnya.

Di akhir khutbah Zayadi mengatakan Ibadah kurban mempunyai dua nilai: kesalehan spiritual dan kesalehan sosial. Kesalehan spiritual dalam hal ini adalah penyerahan diri kepada Allah dang mengekang egoisme, sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim As.

“Kesalehan sosial tercermin dari semangat rela berkorban, seperti dalam diri Ismail As Sikap ini penting untuk diteladani, terumata bagi generasi muda Indonesia,” katanya.

Terkait hewan kurban, Helmy mengatakan meski masa pandemi Covid-19 perolehan kurban masih relatif banyak. Total perolehan hewan kurban 92 terdiri dari 26 sapi dan 66 kambing. Pemotongan hewam kurban baru akan digelar besok, Sabtu (1/8/2020).

“Angka ini tidak jauh beda dari tahun sebelumnya,” ungkap Helmy.

Shokat Idul Adha ini juga diikuti langsung oleh Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dan Emil Elistianto Dardak Wakil Gubernur Jatim. Pada kesempatan ini, mereka juga secara simbolis membagikan sapi kurban untuk disembelih di Masjid Al Akbar. Selain dari Khofifah dan Emil, di lokasi juga ada sapi dari Presiden, forkompinda dan dinas-dinas pemerintah provinsi jatim.(bas/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs