Jumat, 22 November 2024

Gandeng Aktivis Disabilitas, MyAmerica Surabaya Promosikan Lapangan Kerja yang Inklusif

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Hani dan Arina dari NGO Dnetwork Bali mempromosikan lapangan kerja yang inklusif bagi penyandang disabilitas di Indonesia pada Rabu (26/2/2020), melalui aplikasi layanan virtual. Foto : Baskoro suarasurabaya.net

MyAmerica Surabaya bersama sejumlah aktivis penyandang disabilitas mempromosikan lapangan kerja yang inklusif bagi penyandang disabilitas di Indonesia pada Rabu (26/2/2020).

Bertempat di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, berbicara Hani dan Arina dari NGO Dnetwork Bali melalui aplikasi layanan virtual. NGO ini fokus pada edukasi dan advokasi bagi penyandang disabilitas agar perusahaan memberikan lapangan kerja yang inklusif untuk mereka.

Hani mengatakan, berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, Perusahaan wajib memberikan slot karyawan minimal 1 persen untuk penyandang disabilitas.

Sayangnya, tidak semua perusahaan menyadari dan melaksanakan amanat undang-undang ini. Sehingga, masih perlu upaya dari masyarakat dan pemerintah agar amanat ini dilaksanakan.

“Untuk teman-teman penyandang disabilitas yang sedang cari kerja, kami selalu menyarankan untuk mengembangkan skill. Juga mencari dunia kerja sekarang seperti apa sih? Sehingga bisa disesuaikan dengan dunia kerja saat ini,” ujar Hani.

Selain itu, Arina juga mengatakan, Dnetwork sangat terbuka pada informasi yang disampaikan masyarakat mengenai kendala yang dialami penyandang disabilitas.

“Kalau ada teman dengan keluarga penyandang disabilitas yang mencari kerja, bisa menghubungkan ke kami, atau perusahaan (yang belum sadar pada isu disabilitas, red) dihubungkan dengan kami. Agar bisa meng-encourage mereka untuk mendorong mereka membuka lowongan,” tegasnya.

Mark McGovern Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat sebagai negara demokrasi perlu menemukan kesamaan soal dukungan pada penyandang disabilitas dalam dunia kerja.

“Sebenarnya yang punya hak untuk kerja itu semuanya. Ini HAM. Kami ingin mendukung ini. Sehingga, para penyandang disabilitas ini bisa berkontribusi di ekonomi dan negara,” katanya.

Selain itu, di acara ini juga hadir Fira Fitria jurnalis Tuban dan Anjas Pramono Aktivis Forum Mahasiswa Peduli Inklusi dari Universitas Brawijaya Malang. Keduanya merupakan penyandang disabilitas yang juga alumni program pertukaran dari Amerika Serikat. Mereka berbagi inspirasi dan kisah hidupnya di hadapan peserta dari berbagai kalangan. (bas/iss/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs