Jumat, 22 November 2024

Fraksi PAN Tolak Rencana Rapid Test Anggota DPR dan Keluarganya

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Zainuddin Maliki Anggota Fraksi PAN DPR RI (kiri berkemeja putih). Foto : Istimewa

Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI menolak rencana tes cepat (rapid test) untuk mendeteksi Virus Corona (COVID-19) kepada anggota DPR dan juga keluarganya.

Zainuddin Maliki Anggota Fraksi PAN memandang, keselamatan tenaga medis dan masyarakat yang terpapar harus diutamakan.

Menurut legislator dari daerah pemilihan Jawa Timur X itu, di tengah situasi seperti sekarang, semua pihak harus cerdas dan bijak menetapkan skala prioritas penanganan wabah Virus Corona.

“Saya agak terkejut mendengar usulan itu. Tiba-tiba kok malah anggota DPR dan keluarganya yang diutamakan? Padahal, jelas kasat mata, banyak tenaga medis dan masyarakat yang terpapar. Merekalah yang lebih penting untuk didahulukan,” ujarnya melalui pesan singkat yang diterima suarasurabaya.net, Senin (23/3/2020).

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu yakin, ada anggota dewan yang merasa kurang setuju dengan rencana rapid test bersama keluarga.

“Saya yakin ada perasaan tidak enak pada teman-teman anggota. Apalagi, ini bukanlah kebijakan formal DPR. Ini adalah usulan dan kebijakan sepihak kesekjenan DPR. Saya tau para anggota DPR lebih mengutamakan tenaga medis dan masyarakat yang terpapar yang perlu mendapat perhatian,” imbuhnya.

Atas dasar itu, Zainuddin Maliki mengusulkan rencana rapid test COVID-19 pada anggota DPR dan keluarganya dibatalkan.

Dia berpendapat lebih baik DPR fokus mencari jalan untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam penanganan wabah Virus Corona.

“Sekarang ini, masyarakat banyak menyorot kinerja pemerintah dan DPR. Kalau mau mengadakan tes, silakan laksanakan secara sendiri-sendiri. Itu adalah hak. Tidak ada yang bisa melarang. Tetapi kalau dilaksanakan kolektif itu tidak baik. DPR dinilai hanya mau menyelamatkan diri sendiri dan keluarganya,” tegasnya.

Supaya isu rapid test bagi anggota DPR dan keluarganya tidak berlarut-larut, Zainuddin berharap Pimpinan DPR segera berinisiatif meminta kesekjenan membatalkan rencana tersebut.

“Walau pun disebut anggarannya hasil sumbangan pimpinan dan anggota, tetap saja masyarakat merasa ada kejanggalan. Kalau ada sumbangan, lebih bagus disumbangkan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan,” pungkasnya.

Sekadar informasi, sebanyak 575 anggota DPR RI beserta anggota keluarganya akan diperiksa dengan metode rapid test.

Tes kesehatan khusus untuk mendeteksi Virus Corona itu rencananya dilaksanakan hari Kamis (26/3/2020), atau hari Jumat (27/3/ 2020), di Komplek Perumahan Anggota DPR RI, kawasan Kalibata dan Ulujami, Jakarta.(rid/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs