Secara umum, penyelenggaraan hari pertama Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020 di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Minggu (5/7/2020), berjalan lancar. Namun, berdasarkan evaluasi, panitia rupanya kewalahan mengatur peserta dan pengantar untuk menerapkan protokol kesehatan.
Suko Widodo Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair mengatakan, di hari tes selanjutnya dosen juga ikut dikerahkan untuk mengatur jalannya tes agar para peserta dan pengantar tetap disiplin untuk menjaga jarak.
“Besok kami ada sukarelawan dari dosen-dosen itu langsung datang turun membantu karena mereka juga calon siswa-siswi kami. Dengan kerelaan dosen kita ajak memandu adik-adik karena keterbatasan. Karena panitia penjaga di lapangan dan pengawas di ruangan cuma untuk mengingatkan jangan menggerombol,” kata Suko kepada Radio Suara Surabaya.
Tantangan yang lain adalah mengingatkan para pengantar yang datang ke lokasi tes untuk tetap menjaga jarak. Karena pada pelaksanaan hari ini, masih banyak pengantar yang mengindahkan aturan jaga jarak.
“Kalau pesertanya itu manut, diatur jaga jarak, cuci tangan, dan menggunakan kaos tangan yang disediakan panitia. Yang agak susah ini, kan, pengantarnya ini, emak-emak, jadi saya datangi satu per satu ‘buk, tolong ngrumpinya agak berjarak’,” kata Suko.
Hari ini juga banyak peserta yang terlambat memasuki ruangan. Ini dikarenakan kalau di tahun sebelumnya, peserta bisa datang untuk survey ruangan, namun kali ini tidak diperbolehkan. Yang bukan terdaftar peserta hanya diperbolehkan melihat dari luar gedung. Belum lagi pembatasan lain yang membuat peserta agak kesulitan mencari ruangan.
Meski begitu, pihak kampus memberikan toleransi dengan tambahan waktu. Sehingga menurut Suko, secara umum pelaksanaan UTBK di hari pertama berjalan lancar.
Ia menambahkan, dari total 2.350 peserta UTBK yang terdaftar di UNAIR, sebanyak 2.171 peserta yang hadir atau sekitar 92,3 perseb. Dan sebanyak 179 peserta tidak hadir yang sebagian karena hasil rapid test yang menyatakan reaktif Covid-19.(tin)