Jumat, 22 November 2024

Emil: Pembangunan Tanggul Kali Lamong Masuk Perpres 80

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim saat mencoba senso dalam pengecekan kesiagaan bencana di BPBD Jatim Jl Ledjend S Parman, Waru Sidoarjo, Kamis (2/1/2020). Foto: Abidin suarasurabaya.net.

Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur mengatakan, pembangunan tanggul Kali Lamong masuk dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan di Jatim. Pemprov menurut Emil, masih mematangkan pembentukan tim Provincial Project Management Office (PPMO).

“Hari Senin 6 Januari 2020 mulai disiapkan pak Sekda draftnya. Tim ini berisi seluruh OPD dan instansi terkait untuk mengawal suksesnya Perpres 80. Di tingkat pusat juga ada tim gabungan kementerian,” ujarnya usai meninjau kesiapsiagaan bencana di BPBD Jawa Timur, Kamis (2/1/2019).

Emil mengatakan, pembangunan tanggul Kali Lamong yang membentang dari Gresik sampai ke Mojokerto membutuhkan dana yang cukup besar. Karena itu butuh pemetaan agar anggaran bisa lebih ditekan.

“Ketersediaan lahan dan biaya akan semakin besar kalau kami pakai opsi full tanggul, karena tanggul ini akan sangat tinggi sekali. Tetapi kalau ada opsi yang namanya daerah genangan sementara (bisa didahulukan),” ujar Emil.

Pemprov bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, kata Emil tengah mengidentifikasi titik mana yang paling rendah resiko terdampak genangan air. Terutama wilayah yang tidak padat penduduk, serta tak ada tanaman pangan seperti sawah.

“Kami juga sudah bertemu bersama Ketua DPRD Gresik, kami sampaikan bahwa kepala desa semua elemen harus mampu membantu kami untuk bagaimana kami bisa pastikan ketersediaan lahannya,” katanya.

Emil memastikan, penanganan Kali Lamong segera bisa terlaksana. “Kami fokus Perpres 80/2019, maka tugas kami memastikan penanganan Kali Lamong ini juga segera bisa diidentifikasi rencana teknisnya segera,” tegasnya.

Sekadar diketahui, Kali Lamong kembali meluap. Banjir menggenangi tujuh desa di Kecamatan Balongpanggang, Gresik, sejak Selasa 31 Desember 2019.

Banjir dari luapan anak sungai Bengawan Solo ini menjadi banjir tahunan di beberapa daerah seperti Mojokerto, Gresik, dan Surabaya. Pada Mei 2019 lalu, banjir dari anak Sungai Bengawan Solo itu juga merendam lima kecamatan di Gresik. (bid/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs