Dua Pasien Positif COVID-19 dari Sidoarjo Dirawat di RKZ Surabaya

Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo memastikan, dua pasien tambahan teridentifikasi positif COVID-19 di Sidoarjo diisolasi di Rumah Sakit Katolik (RKZ) St. Vincentius A Paulo Surabaya.

Dokter Gigi Syaf Satriawarman Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo yang menyatakan ini, Senin (23/3/2020). Dua pasien positif baru COVID-19 itu tidak ada kaitannya dengan pasien pertama.

“Sidoarjo yang positif tiga. Satu laki-laki di RSUD Sidoarjo, dua di RKZ Surabaya. Dua-duanya yang di RKZ itu perempuan. 45 tahun dan 64 tahun. Tidak ada kaitannya dengan pasien pertama,” katanya.

Syaf memastikan bahwa pasien 01 dengan pasien 02 dan 03 tidak berkaitan secara riwayat kontak penularan. Kedua pasien yang menjalani perawatan di RKZ Surabaya masih satu keluarga.

Pihak RKZ Surabaya yang sudah dihubungi suarasurabaya.net, sampai berita ini diturunkan, masih enggan memberikan klarifikasi tentang keberadaan pasien positif COVID-19 dari Sidoarjo.

Demikian halnya Herlin Ferliana Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim yang dihubungi melalui pesan WhatsApp, belum ada jawaban mengenai dua pasien Sidoarjo sampai sekarang.

Kepada suarasurabaya.net, drg Syaf memastikan, keduanya memang dirawat di RKZ Surabaya. Sebab itulah tracing terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan kedua pasien belum dilakukan.

“Kami hanya dapat kabar. Ada dua pasien dari Sidoarjo positif COVID-19 dirawat di RKZ. Besok kami baru akan melakukan tracing ke rumahnya untuk mengetahui riwayat kontak,” ujarnya.

Saat ini, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di wilayah Pemkab Sidoarjo masih melakukan tracing atas ketiga pasien positif COVID-19 yang telah diumumkan oleh Gubernur Jatim Minggu (22/3/2020).

Hasil tracing sementara Tim Gugus Tugas Sidoarjo, sekarang ada 16 orang dalam pemantauan (ODP) dan 12 orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang sedang dirawat di Sidoarjo.

Kadinkes Sidoarjo memastikan, ketiga pasien positif COVID-19 dari Sidoarjo sudah dirawat di ruangan isolasi. Ketiganya, kata dia, dalam kondisi stabil. Namun, dia perlu memastikan ke dokter yang menangani.

“Semua kondisinya stabil. Sebetulnya yang berhak memberi penjelasan dokter (spesialis) paru yang menangani. Selain tambahan dua itu, kami juga mencatat ada dua pasien turun status dari PDP jadi ODP,” ujarnya.(den/iss/ipg)