Banjir akibat luapan sungai di dua kecamatan di Kabupaten Mojokerto pada Minggu (27/12/2020) malam, merusak sejumlah rumah warga, memutuskan dua jembatan, merendam persawahan, dan menghanyutkan hewan ternak milik warga.
Fuad reporter Maja FM melaporkan, dua jembatan yang putus berada di Desa Suru dan Banyulegi di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Akibatnya, warga yang hendak ke dusun sebelah harus memutar sekitar 4 kilometer.
Luapan sungai juga merendam sedikitnya 50 rumah warga Dusun Bendo, Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Abdul Munif warga Desa Jolotundo mengatakan, dua sapi milik Kasan, warga sekitar, juga hanyut.
“Yang rusak akibat diterjang banjir kurang lebih ada lima, rata rata yang rusak. Pada bagian dapur, satu rumah lagi rusak parah itu rumah ibu Sarminah, hampir rubuh. Dan untuk dua ekor sapi yang sempat hanyut. Alhamdulilah ditemukan meski dengan kondisi terendam lumpur,” ujarnya pada Senin (28/12/2020).
Kata dia, banjir terjadi pada pukul 21.00 WIB. Air tiba-tiba datang setelah wilayah tersebut diguyur hujan sejak pukul 18.00 sampai 19.00 WIB.
“Airnya semalam datangnya tiba-tiba memang seperti air bah. Pertama ini hanya kisaran 20 centimeter namun lama kelamaan terus bertambah sampai kisaran 80 centimeter sampai masuk rumah warga,” kata dia.
Menurutnya, banjir akibat luapan sungai di dusun ini mengulang tragedi 10 tahun silam. Warga menduga banjir terjadi akibat adanya aktivitas galian C yang ada di utara desanya.
“Kita menduga dari situ (galian C) kemudian air ini turun bersama lumpur ke perkampungan. Padahal hujannya gak seberapa lama, banjir seperti ini juga jarang terjadi,” tambahnya.(fad/iss/ipg)