Seiring maraknya gerakan daring mahasiswa menuntut penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT), DPR RI merespons aspirasi mahasiswa dengan memastikan kebijakan itu benar-benar dijalankan pemerintah.
Saiful Huda Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan menyampaikan catatan tentang relaksasi UKT ini dalam webinar bersama para menteri penyusunan Surat Keputusan Bersama.
Dalam webinar SKB Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran Baru di Tengah Pandemi Covid-19, Senin (15/6/2020) sore, Huda sampaikan sejumlah catatan dari Komisi yang dia pimpin.
“Kami ingin memastikan kembali terkait relaksasi UKT. Kami minta supaya ini bisa terlaksana dan diimplementasikan dengan baik,” ujarnya.
Untuk memastikan terlaksananya kebijakan UKT itu, dia mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membentuk task force untuk mensupervisi kampus yang belum melaksanakan relaksasi UKT.
“Kami berharap, penurunan UKT ini betul-betul bisa terlaksana di setiap kampus yang ada di seluruh Indonesia,” katanya.
Ada sejumlah catatan lain yang Huda sampaikan berkaitan SKB empat menteri itu. Salah satunya, dia mendorong Kemendikbud membuat peta kebutuhan pendidikan terkait jumlah sekolah yang belum punya infrastruktur internet, kaitannya dengan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.
Huda berharap, peta itu juga memuat berapa banyak sekolah yang belum mampu menyelenggarakan alat kesehatan untuk pelaksanaan protokol new normal. Pada konteks ini, menurutnya, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak dimungkinkan untuk pengadaan alat kesehatan.
Huda juga sempat menyampaikan dorongan DPR agar pemerintah menambah kuota Program Indonesia Pintar (PIP) melalui penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP). Kebijakan ini, dalam kajian DPR, bisa menjadi bagian social safety net di bidang pendidikan selama Pandemi Covid-19.
“Supaya anak muda kita bisa bersekolah dan berkuliah, kami harap program BIP dan KIP kuliah bisa diakses sebanyak-banyaknya oleh anak Indonesia. Kami harap masa pandemi ini bisa memberikan kegembiraan bagi calon siswa dan mahasiswa,” ujarnya.(den/bas/ipg)