Dispendukcapil Surabaya Siapkan 20 Petugas untuk Handle Call Center

Agus Imam Sonhaji Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya mengatakan telah menyiagakan setidaknya 20 petugas untuk menghandle telepon yang masuk ke call center Dispendukcapil setiap harinya. Sonhaji mengklaim setiap harinya, kurang lebih terdapat 700-800 telepon yang masuk.

“Nanti dari situ akan kami catat data-datanya dan nanti akan kami selesaikan,” katanya saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Kamis (22/10/2020).

Sonhaji bilang, sebenarnya masalah pencatatan bisa diselesaikan di ranah kelurahan yang bertugas untuk input data. Kemudian data akan terproses secara otomatis di Dispendukcapil, karena terintegrasi melalu internet.

“Begitu datang ke kelurahan bisa langsung di entry permohonannya lewat petugas kelurahan, dan data itu di scan sebagai data pendukungnya. Nanti datanya akan lari ke Dispendukcapil,” jelasnya.

Terkait sulitnya pemohon untuk tersambung dengan call center Dispendukcapil di nomor 031-99254200, Sonhaji mengarahkan untuk pemohon bisa mengakses service desk Dispendukcapil Surabaya di situs http://dispendukcapil.surabaya.go.id/.

“Itu memang layanan untuk handling complain yang disiapkan agar ketika orang kesulitan bisa langsung ditangani dan dipastikan proses penanganannya, karena tercatat,” jelas Sonhaji.

Sebelumnya, Yaidah (51) warga Perumahan Lembah Harapan, Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri mengeluhkan ruwetnya pelayanan mengurus Akta Kematian anaknya di Dispendukcapil Kota Surabaya. Yaidah nekat berangkat ke Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, karena deadline klaim asuransi hanya 60 hari.

Terkait hal ini, Sonhaji menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya.

“Saya mohon maaf sebesar-besarnya, apapun kejadiannya tentunya harus dievaluasi agar kejadian serupa tidak dialami orang lain. Setelah ini saya akan menggelar rapat evaluasi,” pungkasnya. (dfn/ipg)