Prof dr Nasronudin Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya mengingatkan pasien Covid-19 yang sudah sembuh akan adanya kasus reinfeksi, seperti yang terjadi di Wuhan, China.
Prof Nasronudin di Surabaya, Kamis (2/4/2020), menjelaskan, reinfeksi adalah kasus pasien Covid-19 yang sudah sembuh akan kembali terinfeksi saat daya tahan tubuhnya tidak baik.
“Kalau kekebalan tubuhnya baik, tidak semua orang terinfeksi. Kalaupun terinfeksi tidak berat. Maka daya tahan tubuh harus terus dijaga dengan gaya hidup sehat, supaya tidak kembali terinfeksi,” katanya, dilansir Antara.
Infeksi ini juga akan meningkat peluangnya pada orang yang sering berkontak secara langsung, seperti tenaga kesehatan. Sehingga bisa saja orang akan dalam kondisi sehat saat beberapa kali bertemu atau terpapar virus.
“Tapi, semakin banyak paparan, semakin besar risiko terinfeksi. Makanya tenaga kesehatan punya risiko tinggi,” ujarnya.
Dia mengemukakan, pasien COVID-19 dinyatakan sembuh setelah kondisi fisik sehat setelah perawatan atau pasien positif yang sehat dan melewati 14 hari masa isolasi.
“Mereka juga harus diswab dua kali, seminggu setelah sehat dan dua hari setelahnya, hasilnya harus negatif,” ujarnya.
Hal ini juga berlaku bagi pasien positif tanpa keluhan yang menjalani isolasi di rumah selama 14 hari.
Dengan pengawasan puskesmas, kondisi kesehatan pasien positif selalu dalam pengawasan meskipun isolasi mandiri di rumah.
“Cara kerja virus pada umumnya saat sudah pernah menyerang tubuh akan membuat antibodi. Paling tidak tubuh akan lebih siap saat virus itu menyerang,” kata dia. (ant/ang/rst)