Jumat, 22 November 2024

Dies Natalis UT ke 36, Ubaya Borong Juara

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Tim paduan suara Ubaya yang juga meraih juara pada Dies Natalis Universitas Terbuka (UT) ke 36 tahun. Foto: Humas Ubaya

Universitas Surabaya (Ubaya) borong juara di empat cabang lomba kompetisi Universitas Terbuka (UT). Mahasiswa Ubaya berhasil mengukir kembali prestasi di tingkat nasional dalam acara Diskusi Ilmiah, Pekan Olahraga dan Seni Nasional (Disporseninas) 2020. Kompetisi ini diselenggarakan secara daring dalam rangka memperingati Dies Natalis UT ke – 36.

Pemenang juara pertama cabang lomba Paduan Suara diraih oleh Ubaya Choir. Tim Paduan Suara ini terdiri dari 22 mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Ubaya. Sedangkan juara kedua cabang lomba Kisah Inspiratif diraih oleh Tasya Fabiola Alim dari Fakultas Kedokteran Ubaya. Selanjutnya juara ketiga cabang lomba Master of Ceremony (MC) yaitu Sri Sulmadani Tungke dari Fakultas Hukum Ubaya. Terakhir, Yosafat Gary Tegar Harijono dari Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Ubaya meraih predikat Best Marksman dalam kompetisi Mobile Legend : Perorangan.

Pada kesempatan ini, Ubaya Choir berhasil mengalahkan ratusan peserta tim paduan suara dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia. Ubaya Choir membawakan dua kreasi lagu pada babak final yaitu lagu wajib Himne UT dan lagu pilihan Ondel-Ondel. Geraldine Graviela Jasmine selaku Ketua UKM Paduan Suara Ubaya menyampaikan bahwa persiapan kompetisi dilakukan selama kurang lebih satu bulan secara online maupun offline.

“Biasanya kami latihan secara offline tapi karena saat ini sedang pandemi, kami berlatih secara daring dengan membagi perkelompok suara. Setelah itu kami bertemu secara offline satu kali untuk latihan sebelum kompetisi berlangsung. Pada saat babak final, kompetisi dilaksanakan secara daring dan live bernyanyi dihadapan juri,” jelas Gabby, sapaan akrab mahasiswi Fakultas Hukum Ubaya semester 5 ini.

Gabby mengungkapkan bahwa tantangan yang dialami sebelum berkompetisi adalah mencoba beradaptasi dengan latihan paduan suara secara daring. Meskipun mengalami kesulitan namun Ubaya Choir dapat membuktikan jika mereka bisa tampil secara maksimal dihadapan juri.

“Meskipun pandemi tapi tidak menghalangi kita untuk tetap berprestasi. Pandemi itu bukan halangan, karena banyak sekali webinar atau kompetisi secara daring yang dapat meningkatkan wawasan atau bermanfaat bagi kita. Jadi jangan jadikan pandemi sebagai alasan untuk tidak berprestasi,” ucap mahasiswi asli Surabaya ini.

Disamping itu, juara kedua cabang lomba Kisah Inspiratif yaitu Tasya Fabiola Alim menjelaskan jika dirinya semakin terdorong serta termotivasi untuk menambah pengalaman maupun ilmu di tengah pandemi. Tasya sapaan akrab mahasiswi Fakultas Kedokteran Ubaya ini menceritakan jika dirinya mengikuti kompetisi Kisah Inspiratif dengan mengirimkan paper berjudul “HYPERBOLIC ROOM : Sebuah Petualangan Menjelajah Dimensi”.

“Jadi tema kompetisi kali ini adalah produktivitas di era pandemi COVID-19. Awal inspirasi pembuatan paper berasal dari diri sendiri, jadi menceritakan dalam bentuk tulisan apa saja produktivitas yang sudah dilakukan selama pandemi,” sambungnya.

Melalui paper Kisah Inspiratif miliknya, mahasiswi yang pernah meraih juara 1 Kompetisi Anatomi Nasional 2020 ini ingin berpesan kepada masyarakat khususnya anak muda untuk tetap produktif meskipun dari rumah. “Sebetulnya kita tetap bisa produktif selama pandemi. Salah satu contohnya dengan memanfaatkan internet atau gadget. Gadget itu terlihat kecil, namun sebenarnya memiliki ruang yang besar serta memiliki kemampuan berpindah tempat kemana pun dengan akses internetnya atau hyperbolic room. Jadi dengan gadget seharusnya kita tetap bisa produktif dan beraktivitas lebih banyak,” tutup Tasya.(tok/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs