Jumat, 22 November 2024

Di Tengah Pandemi COVID-19, Begini Ujian Tesis Magister Manajemen Perbanas

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ujian tesis mahasiswa Magister Manajemen STIE Perbanas Surabaya, Veny (kanan atas). Foto: Humas STIE Perbanas Surabaya.

Pandemi COVID-19, membuat perkuliahan daring, demikian juga ujian tesis mahasiswa Magister Manajamen STIE Perbanas Surabaya, Senin (23/3/2020) gunakan video call group (VCG).

Veny Lidiawati, S.E., satu di antara mahasiswi program studi Magister Manajemen STIE Perbanas Surabaya, mengaku tetap saja merasakan grogi dan deg-degan tidak ubahnya mengikuti ujian secara langsung bertatap muka bersama para dosen penguji.

Mengenakan baju putih hitam dengan balutan jas almamater kampus bisnis dan Perbankan terbaik di Indonesia ini, calon lulusan Magister Manajemen Pemasaran ini mengaku sangat terbantu dengan adanya ujian daring melalui video call group tersebut.

“Ujian tesis secara online yang dilakukan dengan video call group merupakan solusi tepat sebagai satu diantara upaya mencegah atau memutuskan rantai penyebaran virus corona atau COVID-19. Karena himbauannya dilarang ke kampus, atau berkumpul, maka ujian tesis secara daring dengan video call group harus kami lakukan,” terang Veny Lidiawati.

Veny yang telah bekerja pada sebuah perguruan tinggi di Jawa Timur sebagai marketing ini mengakui bahwa ada kendala selama pelaksanaan ujian tesis berlangsung. Kendala tersebut diantaranya adalah jaringan seluler yang kurang stabil.

Beruntung bagi Veny karena kendala jaringan seluler tersebut tidak menjadi masalah krusial karena pelaksanaan ujian tesis tetap dilaksanakan dalam tenggang waktu sekitar 90 menit, dengan para penguji diantaranya, Dr. Soni Harsono, Dr Ronny, Dr. Basuki, dan Prof. Tatik selaku dosen pembimbing.

Prof. Dr. Tatik Suryani, Psi., M.M., Ketua Program Studi Magister Manajemen STIE Perbanas Surabaya, mengatakan bahwa ujian tesis secara online, sejatinya yang membedakan dengan ujian tesis secara reguler hanyalah tentang medianya semata.

“Secara substansi, ujian tesis secara online ini sama sekali tidak mengurangi bobot ujiannya sendiri, meskipun menggunakan sarana video call. Kami juga saling bertatap muka melalui layar, termasuk waktu sekitar 15 menit sampai dengan 20 menit pertama ujian tesis ini dengan melihat sekaligus mendengarkan mahasiswa menyampaikan paparan,” kata Tatik Suryani.

Setelah ini, tambah Tatik dijadwalkan ada tiga mahasiswa yang akan melaksanakan ujian tesis. “Tapi dua mahasiswa sudah ikut ujian diantaranya Veny berlangsung sesuai harapan. Dan jika kebijakan pembelajaran online masih berlaku, maka sisa satu mahasiswa lainnya akan menggunakan cara yang sama. Ujian online dengan video call,” papar Tatik.

Tatik berencana mengusulkan pada Wakil Ketua Bidang Akademik STIE Perbanas Surabaya agar menerapkan cara serupa dalam kegiatan Ujian Proposal Mahasiswa S2. Jika kebijakan pembelajaran secara daring diperpanjang sampai bulan April, sepertinya usulan itu akan disampaikan.

“Kedepan jika kebijakan pembelajaran secara daring tersebut masih diperpanjang sampai dengan bulan April mendatang, kami akan usulkan kepada pihak wakil ketua STIE Perbanas Surabaya untuk pelaksanaan ujian proposal dapat menggunakan media lainnya. Yang terpenting harus tetap dilaksanakan agar semangat mahasiswa tidak berkurang untuk menyelesaikan studinya tepat waktu,” pungkas Tatik sapaan Prof. Dr. Tatik Suryani, Psi., M.M., Ketua Program Studi Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Surabaya.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs