Sabtu, 23 November 2024

Denmark Pererat Kerja Sama dan Jajaki Investasi di Sektor Kemaritiman di Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
HE Lars Bo Larsen Duta Besar Denmark berbincang dengan Emil Dardak, Wagub Jatim di Gedung Negara Grahadi, Kamis (3/12/2020). Foto: Humas Pemprov Jatim

HE Lars Bo Larsen Duta Besar Denmark jajaki kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di sektor kemaritiman. Selain mempererat hubungan dengan Indonesia melalui kunjungan ke Jawa Timur.

Kedatangan Dubes Denmark itu disambut Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, kemarin. Dubes Denmark itu menilai, Surabaya adalah basis kemaritiman di Indonesia.

Dubes Denmark memilih menjajaki dan mempererat kerja sama dengan Jatim karena alasan bahwa provinsi ini merupakan kawasan penyumbang perekonomian terbesar kedua setelah Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Emil memberikan garansi kemudahan investasi bagi pengusaha maupun pemerintah Denmark agar menanamkan modalnya di berbagai sektor yang ada di Jawa Timur.

“Semoga kedatangan Dubes Denmark memberikan pertanda hubungan yang terjalin selama ini bisa diperkuat dan dipererat melalui peluang-peluang kerja sama kedua negara,” ujarnya.

Larson menyambut baik tawaran itu. “Kami akan menghimpun dan mencatat peluang apa saja yang bisa dikerjasamakan oleh kedua negara baik Denmark dengan Indonesia khususnya di Jatim,” ujarnya.

Emil Dardak mengatakan, Jawa Timur punya modal penting karena di provinsi ini PT PAL Indonesia membuat peralatan kapal maupun peralatan militer kemaritiman.

“Jika Jatim dan Denmark bisa mempererat hubungan dan kerja sama ini, saya yakin akan potensi ekonomi dari sektor kemaritiman kita akan meningkat,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Suara Surabaya.

Selain sektor kemaritiman, pertemuan itu juga membahas peluang kerja sama energi baru terbarukan. Termasuk rantai pasok yang bisa dimanfaatkan di sektor agrikultur, perikanan, dan distribusi vaksin medis.

“Oleh karenanya, bagaimana energi terbarukan ini bisa membuat rantai pasok lebih efisien,” tegasnya.

Kinerja perdagangan Jatim-Denmark selama 2016-2020 menurut Emil menunjukkan surplus bagi Jatim. Dari Januari-Juni 2020, nilai ekspor Jatim ke Denmark tercatat 41.87 juta Dolar AS atau sekitar Rp591 milliar.

Sedangkan impor dari Denmark ke Jatim sebesar 11.07 juta Dolar AS atau sekitar Rp156 milliar. Atau juga mengalami surplus sebesar 30.8 juta Dolar AS atau sekitar Rp435 milliar.

Adapun komoditas ekspor dari Jatim ke Denmark di antaranya kayu, barang dari kayu, alas kaki, kendaraan dan bagiannya, perabot dan penerangan rumah, serta bahan kimia organik.

Semenrara komoditas impor utama Jawa Timur dari Denmark di antaranya bubuk kayu/pulp, perekat, enzim, mesin-mesin atau pesawat mekanik, dan alumunium.

Emil juga mengatakan, Denmark berada di urutan ke-29 sebagai negara tujuan ekspor Jawa Timur.

Emil dan Larson dalam pertemuan itu juga membahas peluang kerja sama di sektor medis dan kerja sama penelitian.(den/dfn/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs