Tim tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 memperkirakan ada 21 klaster penularan Covid-19 di Jawa Timur. Namun baru enam yang sudah bisa teridentifikasi secara detail.
Salah satu klaster yang saat ini menjadi fokus tim tracing Jatim adalah kegiatan Pelatihan Petugas Haji Indonesia di Asrama Haji Surabaya yang diikuti 413 peserta dari berbagai daerah di Jatim, juga Bali dan NTT.
Kohar Hari Santoso Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim mengatakan, dari 21 klaster penularan itu, baru ada enam yang bisa dia sebut meski belum terlalu detail.
Selain klaster Asrama Haji, ada klaster penularan di Kabupaten Magetan yang berkaitan dengan kasus kematian di Solo. Kasus positif Covid-19 di Magetan sekarang 9 orang, salah satunya meninggal di Solo.
Klaster ketiga yang disebutkan Kohar masih berkaitan dengan pertemuan di Bogor yang melibatkan banyak orang. Penyebarannya, kata dia, sampai juga ke Magetan dan Sidoarjo.
Klaster keempat yang dia sebutkan adalah pertemuan skala internasional di Yogyakarta, yang mana pasien pertama positif Covid-19 di Malang pernah mengikuti acara itu.
“Kemudian Klaster dari pasar (di Surabaya). Ini masih perlu kami teliti lagi dengan lebih detail. Lalu ada juga klaster umrah, seperti yang kami temukan di Lumajang,” ujarnya dalam konferensi pers di Grahadi.
Kohar tidak menjelaskan 15 klaster lain yang ditemukan tim tracing, karena menurutnya, sampai sekarang datanya belum lengkap. Penyebabnya, masih ada daerah yang belum bisa memberikan data lebih lengkap.
“Kami perlu data yang lebih komplit, lebih detail. Jadi kami mengimbau masyarakat yang memang ada kaitan dengan mereka yang sakit, hendaknya merasa punya tanggung jawab untuk mengisolasi diri,” ujarnya.
Dia mengaku gembira ada peningkatan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Jawa Timur, sekarang mencapai 10.636 orang. Artinya, kesadaran masyarakat sudah mulai meningkat.
“Karena memang kendala di Tim Tracing itu sebagian besar masyarakat tidak terbuka tentang riwayat perjalanan mereka. Apakah mereka pernah kontak dengan pasien positif atau tidak?” ujarnya.
Perlu diketahui, identifikasi klaster ini penting untuk mendeteksi sejauh mana penularan Covid-19 di Jawa Timur sehingga langkah penanganan juga bisa dilakukan dengan lebih tepat.
Berikut ini daftar enam klaster yang disebutkan dr Kohar dari 21 klaster yang teridentifikasi di Jatim.
1. Klaster Pelatihan Petugas Haji Indonesia di Asrama Haji Surabaya
2. Klaster Solo di Kabupaten Magetan
3. Klaster pertemuan di Bogor yang menyebar sampai ke Magetan dan Sidoarjo
4. Klaster Pasar di Surabaya
5. Klaster Umrah seperti yang menyebar di Lumajang
6. Klaster pertemuan internasional di Yogyakarta yang menyebar di Malang.(den/tin)