Merawat pasien memang tugas perawat. Namun, lain ceritanya bagi perawat pasien Covid-19. Seorang pasien positif Covid-19 yang identitasnya minta dirahasiakan, menceritakan betapa beratnya tugas perawat Covid-19.
“Saya positif Covid-19. Sudah dirawat 23 hari di sebuah rumah sakit di Surabaya. Saat ini kondisi saya sudah mulai membaik. Saya masih memakai selang oksigen. Sebelumnya memakai masker oksigen yang ada kantongnya,” ujarnya saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Selasa (26/5/2020) pagi.
Sebelum bertemu pasien, perawat harus memakai Alat Pelindung Diri (APD). Kacamata Google, hazmat, sarung tangan, sampai lakban.
Ketika bertugas, perawat Covid-19 harus melakukan semua perawatan yang biasanya dilakukan bersama perawat lain. Mulai mengambil darah, memasang infus, dan lain sebagainya.
“Jangan bilang itu sudah tugasnya perawat. Jangan bilang begitu. Karena dengan memakai APD, jadi lebih berat. Seorang perawat cerita, pertama kali pakai APD sampai muntah-muntah,” kata pasien tersebut
Belum lagi, semua pasien Covid-19 buang air besar dan air kecil di popok karena mereka tidak bisa apa-apa. “Kalau BAB ya perawatnya yang membersihkan. Sebelum keluar ruang isolasi, air seni kami diukur dan air besar kami ditimbang. Lalu kami ditanyai apakah ada keluhan,” tuturnya.
Pasien ini juga menceritakan bahwa sebelum terpapar Covid-19, dirinya sudah menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker berlapis tisu, rajin mencuci tangan, dan kalau keluar rumah membawa hand sanitizer. Namun dia memiliki penyakit bawaan dan pekerjaannya mengharuskan dia berinteraksi dengan banyak orang.(iss)