Pemkot Surabaya meniadakan sementara aktifitas Car Free Day (CFD) di semua titik di Kota Pahlawan. Hal itu dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus COVID-19.
Ikhsan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya, mengatakan, keputusan peniadaan CFD diambil setelah melalui rapat koordinasi yang diselenggarakan pada Jumat (13/3/2020). Rapat tersebut dihadiri dari berbagai unsur, yakni Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging RSUD Dr. Soetomo, OPD terkait, Polrestabes Surabaya, Polres Tanjung Perak, TNI, dan para camat.
“Ini merupakan bagian dari kita dalam upaya menjaga kesehatan dan keamanan masyarakat,” kata Ikhsan saat jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat (13/3/2020).
Di samping itu, Ikhsan menyatakan, tim dokter yang menangani Virus Corona atau COVID-19 di Surabaya juga merekomendasikan agar meminimalisir kegiatan-kegiatan yang dapat mengumpulkan massa, salah satunya yakni Car Free Day.
“Kita juga lakukan evaluasi terus, mana yang kegiatan ditunda dan mana yang tetap dilaksanakan,” jelasnya.
Eko Agus Supiadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mengatakan, Car Free Day ditiadakan sementara sampai tim dokter sudah menyatakan aman untuk digelar kembali.
“Waktunya tidak tiga bulan. Melihat kondisi di lapangan. Kalau sudah aman, bisa digelar lagi,” katanya.
Menurutnya, peniadaan CFD sementara ini bukan untuk yang pertama kalinya. Sebab, beberapa waktu lalu, ketika terjadi peristiwa bom dan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemkot Surabaya juga sempat meniadakan sementara kegiatan CFD di semua titik.
“Kita beberapa kali meniadakan CFD dan tidak ada masalah. Karena ini demi keamanan dan kesehatan masyarakat Surabaya. Sampai nanti ada kajian lagi yang menyatakan aman,” terangnya.
Peniadaan sementara Car Free Day ini dilakukan di semua titik Kota Surabaya. Diantaranya, Jalan Raya Darmo (Taman Bungkul), Jalan Tunjungan, Jalan Jemur Andayani, Jalan Kembang Jepun dan Jalan Raya Kupang Indah. (bid/ang/ipg)