Jumat, 22 November 2024

Cak Nun Dorong Perlunya Dialog Empat Mata Antara Jokowi dan Rizieq Shihab

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Emha Ainun Nadjib. Foto: caknun.com

Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) Budayawan mengatakan, meninggalnya enam orang rakyat Indonesia yang ditembak menimbulkan adanya saling menyalahkan. Hal ini membuat rakyat menjadi bingung akan percaya kepada siapa.

“6 orang rakyat Indonesia mati ditembak. Menurut FPI yang salah Polisi, menurut Polisi yang salah FPI. Kita rakyat mendengarkan dan percaya ke yang mana?” ujar Cak Nun bertanya-tanya seperti dikuti caknun.com, Selasa (8/12/2020).

Kata Cak Nun, semua keruhnya permusuhan yang tak habis-habis ini adalah akibat yang tidak diurus sebabnya secara mendasar.

Semua pertengkaran nasional yang tak ada ujungnya ini karena semua pihak tidak mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam Sila-4 Pancasila.

Menurut Cak Nun, ini momentum untuk menguji apakah bangsa Indonesia mempunyai tokoh dengan jiwa kepemimpinan, berkecerdasan dan berkebijaksanaan pemimpin.

“Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam rakyatnya, sekarang saatnya terjadi dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Rizieq. Di wali’i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri),” tegasnya.

Setelah itu, kata Cak Nun, bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini.

Cak Nun mengatakan, prinsip yang harus dicapai: satu, menang bersama, bukan menangan sendiri. Dua, semua menjadi lerem (lega) dan tenang oleh pertemuan itu. Tiga, tidak boleh ada yang dipermalukan. Menang tanpo ngasorake (menang tanpa merendahkan).

“Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game. Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia,” pungkas Cak Nun.(faz/dfn/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs