Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim melakukan giat penyemprotan disinfektan ke sejumlah lokasi yang menjadi tempat berkumpulnya banyak orang di Surabaya.
Tiga lokasi itu antara lain Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel Jalan Bubutan Nomor 69; Pondok Pesantren At-Tauhid di Jagir Sidosermo II, dan MAN Surabaya Jalan Wonorejo Timur.
Suban Wahyudiono Kepala Pelaksana BPBD Jatim mengatakan, giat penyemprotan disinfektan ini sesuai arahan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur untuk mencegah penyebaran COVID-19.
“Ini akan terus kami lakukan untuk pencegahan, agar masyarakat merasa aman. Seperti jemaah di gereja ini, juga bisa merasa aman untuk melakukan ibadah,” katanya Rabu (18/3/2020).
BPBD Jatim tidak menyemprotkan ini ke semua fasilitas publik yang ada di Surabaya atau di Jawa Timur. Suban mengatakan, kegiatan ini hanya menjadi contoh bagaimana upaya pencegahan.
“Lainnya nanti bisa membeli disinfektan. Seperti Masjid Agung kemarin, ya, ke depan karena sudah tahu, mungkin Masjid Agung akan pengadaan sendiri semprotan dan cairannya, sehingga bisa melakukan sendiri setiap saat,” katanya.
Dalam kegiatan penyemprotan disinfektan di tiga lokasi di Surabaya kali ini, setidaknya ada 50 orang petugas gabungan yang terlibat. Baik petugas BPBD Jatim, dibantu relawan SRPP, dan Pramuka.
Selain penyemprotan disinfektan, Suban mengklaim bahwa BPBD Jatim sudah melakukan sosialisasi dan pembagian masker dan sarung tangan plastik di sejumlah pasar dan warung.
Suban menyebutkan, sudah 2.000 boks masker yang dibagikan ke kabupaten/kota. Selain itu, ada 10.000 pasang sarung tangan plastik dibagikan di pasar-pasar dan warung-warung di Jawa Timur.
“Kami bagikan sarung tangan plastik, supaya orang yang jual makanan tidak langsung ngambil pakai tangan kosong,” ujarnya.
Untuk sementara ini, selain masjid dan gereja yang sudah disemprot disinfektan, Suban menyatakan bahwa sejumlah fasilitas transportasi publik seperti terminal, stasiun, dan bandara sudah menerapkan ini. (den/bas/ipg)