BMKG Maritim Klas II Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini terjadinya banjir rob di wilayah pesisir Surabaya. Banjir rob ini diprakirakan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 29 hingga 31 Desember 2020.
Taufiq Hermawan Kepala BMKG Maritim Kelas II Tanjung Perak mengatakan potensi terjadinya banjir rob ini akibat beberapa hal. Di antaranya, akibat aktivitas pasang air laut yang mencapai maksimum dan potensi hujan yang terjadi di wilayah Surabaya.
Seperti yang diprakirakan BMKG, kata Taufik, bahwa puncak musim hujan terjadi di bulan Desember, Januari, dan Februari. Sehingga, curah hujan tinggi bisa berpotensi terjadinya banjir rob dan hal itu perlu diwaspadai.
“Untuk wilayah pesisir itu di antaranya daerah Kenjeran, Wonorejo, Romokalisari, dan Pelabuhan Tanjung Perak. Itu yang perlu diwaspadai terdampak rob sampai tanggal 31 Desember,” kata Taufiq, saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Selasa (29/12/2020).
Taufiq menyebutkan, curah hujan tinggi itu mengakibatkan banjir rob untuk wilayah pesisir yang diprakirakan ketinggiannya mencapai 120-130 cm dari permukaan air laut. Kejadian itu berlangsung pada pukul 22.00-23.00 WIB.
“Normalnya ketinggiannya 100 cm. Harus diantisipasi dan disiapkan kewaspadaanya untuk wilayah pesisir. Surabaya Timur 130 cm, wilayah pesisir Surabaya Barat 120 cm, wilayah pelabuhan Tanjung Perak 150 cm, pesisir Sidoarjo dan Pasuruan 130 cm, pada pukul 22.00-23.00 WIB,” tambahnya.
Pihaknya mengimbau untuk warga di sekitar pesisir Surabaya untuk waspada, terutama saat terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, kemungkinan akan terjadi banjir rob. (ang/lim)