Jumat, 22 November 2024

Berbasis Energi Terbarukan, ITS Kembangkan Eduwisata Herbal

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Peletakan batu pertama menandai pengembangan eduwisata herbal antara ITS dan Pemkot Batu. Foto: Humas ITS

Kajian Kebijakan Publik, Bisnis, dan Industri (PKKPBI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berinovasi untuk negeri. Bersama Kelompok Tani Hutan Panderman Batu dan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu, ITS kembangkan kawasan eduwisata herbal berbasis energi terbarukan dan ekonomi sirkular yang diresmikan dengan ditandai peletakan batu pertama.

Kepala PKKPBI ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng mengatakan, kawasan Eduwisata Herbal Oro-oro Ombo, Batu dirancang sebagai kawasan Green Techno Park (GTP). Kawasan ini akan diisi dengan pusat rehabilitasi untuk penyakit stroke yang juga digadang-gadang menjadi pusat penelitian herbal nasional. Selain itu, GTP ini akan dilengkapi dengan area rekreasi alam, edukasi, garden workshop, greenhouse, camping ground, hingga area berkuda.

Sementara itu, Wali Kota Batu Dra Dewanti Rumpoko MSi menyambut baik kerja sama ini. Ia berkata, Pemkot Batu bersama ITS langsung melakukan Memorandum of Understanding (MoU).

“Dari MoU tersebut, kami harapkan mampu memperkuat kerja sama berkelanjutan hingga 2025,” terang perempuan kelahiran Mataram ini.

Dewanti menyampaikan bahwa masyarakat bersama Pemkot Batu merasa bahagia dan beruntung lantaran ITS memilih daerah mereka sebagai area pengembangan kawasan eduwisata. Selain menambah keindahan Batu, ia menuturkan, realisasi hulu ke hilir ini tidak hanya membanggakan
kotanya dan ITS.

“Tetapi juga dapat membanggakan masyarakat Indonesia,” ujarnya antusias.

Melanjutkan pernyataan Walikota, Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD
menuturkan bahwa kerja sama ini menjadi langkah awal ITS untuk bantu berinovasi dalam bisnis
eduwisata dan penelitian herbal.

“Tentunya masyarakat sekitar dan para wisatawan nanti akan tercerdaskan dengan pengetahuan herbal yang ada di sini,” ujar dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini optimistis.

Menanggapi keduanya, Arman turut berharap agar eduwisata GTP ini dapat menjadi anak cabang dari Science Techno Park (STP) ITS. Sebuah perusahaan yang dapat melahirkan konsep inovasi sivitas akademika ITS. “Sehingga dapat mengalami pengomersialan dan memberi manfaat besar bagi masyarakat,” jelas pakar Management Strategist Departemen Manajemen Bisnis ITS ini.

Helatan peletakan batu pertama untuk kawasan eduwisata di Batu ini bersamaan dengan pelepasan tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Masyarakat (Abmas) ITS. Sekitar 80 mahasiswa dilepas untuk menunaikan KKN di Desa Oro-oro Ombo, Batu. KKN ini diharapkan Wali Kota Batu dapat menjadi pemanis keseharian masyarakat sekitar.

Dalam helatan tersebut, Arman menyampaikan kepada peserta KKN bahwa mahasiswa harus membumi dan tidak hanya bergelut di menara gading. Ia juga berpesan, ilmu yang telah dipelajari di kampus harus dapat memberikan manfaat bagi msyarakat. “Belajar langsung dari masyarakat sangat baik dijadikan kesempatan emas bagi calon pengusaha dan pemimpin di masa
datang,” tandas Arman.(tok/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs