Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memutuskan memperpanjang program belajar di rumah untuk pelajar jenjang SMA/SMK hingga 19 April 2020. Pertimbangan tersebut diambil karena melihat perkembangan penyebaran Covid-19 belum mereda.
“Kaitan dengan program belajar di rumah, kebetulan kami sudah ambil keputusan (untuk diperpanjang, red),” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kamis malam (2/4/2020).
Kebijakan masa belajar di rumah bagi pelajar SMA/SMK ini sudah yang kedua kalinya, sejak ditemukannya pasien positif Covid-19 di tanah air. Sebelumnya, pelajar SMA/SMK dirumahkan mulai tanggal 16-29 Maret 2020.
Lalu, diperpanjang lagi hingga 5 April 2020. Sekarang ini, Khofifah mengeluarkan kebijakan dengan menambah lagi masa belajar di rumah hingga tanggal 19 April 2020 atau dua minggu ke depan.
Sekadar diketahui, pasien positif Covid-19 di Jatim per Kamis 2 April, mencapai 103 orang. Dari angka itu yang sudah dinyatakan sembuh 22 orang, dan meninggal dunia sebanyak 11 orang.
Gubernur Khofifah mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan siap siaga menghadapi Covid-19 tanpa kepanikan. Masyarakat agar tetap tinggal di rumah, tidak keluar rumah kecuali ada urusan mendesak, seperti kesehatan, logistik atau terkait ekonomi. (bid/tin)