Banjir yang merendam dua desa di Tanggulangin sebulan lebih, berdampak serius bagi kesehatan warga. Sudah 1.299 warga mengeluh sakit gatal, ispa, demam hingga myalgia (linu-linu).
Sugiyanti Bidan Kedungbanteng penanggungjawab Posko Kesehatan mengatakan, penanganan kesehatan ini tidak hanya dilakukan di posko yang berada di Balai Desa Kedungbanteng. Namun, tin kesehatan juga mendatangi rumah-rumah warga terdampak banjir.
“Sore kemarin saja kami menangani secara mobile (keliling) itu 60 pasien. Rata-rata mengeluh gatal, ispa, dan myalgia,” ujar Sugiyanti kepada suarasurabaya.net, Selasa (25/2/2020).
Sugiyanti juga mendapat bantuan tenaga daei relawan mahasiswa jurusan keperawatan yang datang langsung ke posko. Dia kemudian memberi pengarahan agar masuk ke rumah-rumah warga terdampak banjir untuk mengecek kondisi kesehatan mereka.
“Kami terus menangani dan mendata keluhan-keluhan pasien,” katanya.
Sampai hari ke-34 ini, bantuan untuk warga memang mengalir baik itu berupa makanan tiga kali sehari dari dapur umum, maupun bantuan sepatu boots dari posko kedaruratan.
Pantauan suarasurabaya.net, para relawan yang berada di posko juga ada yang bertugas membagikan makanan dari dapur umum. Lalu, tenaga kesehatan dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga tergabung bergiliran di posko kesehatan. (bid/iss)