Lebih 5 bulan melakukan aktivitas di rumah saja, dalam rangka WFH, kebosanan juga dialami keluarga Rica S. Wuryaningrum, di masa pandemi Covid-19 ini. Dan menyiapkan menu kesukaan keluarga dan makan bersama jadi pilihan menghalau kebosanan.
“Weekend dan pas ngumpul keluarga, pilihannya memang memasak di dapur dan memasak menu pilihan anak-anak. Biasanya pad akesempatan itulah kami saling ngobrol apa saja, termasuk soal pandemi ini, soal menjaga kesehatan, mematuhi protokol kesehatan. Dan anak-anak cukup senang,” terang Rica sapaan Rica S. Wuryaningrum, Sabtu (10/10/2020).
Rica bersama suami dan ketiga putera puterinya berumur 15 tahun, 10 tahun dan 5 tahun memang memilih waktu bersama untuk banyak hal. Dan di saat pandemi Covid-19 ini, berkumpul bersama keluarga adalah pilihan yang lebih banyak dilakukan dalam rangka tetap di rumah saja.
“Buat anak-anak, dengan setiap hari melakukan aktivitas yang sama tentu saja sangat membosankan. Gadget, gadget terus menerus, setelah itu nonton tv, tentu membosankan buat mereka. Apalagi di usia seperti ini anak-anak kan juga butuh keluar rumah, kecuali yang kecil,” kata Rica.
Sebagai pengajar di Fakultas Business English di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), kesibukan Rica memang sangat luar biasa. Selain sebagai pengajar tugasnya sebagai bagian dari tim promosi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, memang sangat menyita waktu.
“Di pandemi ini, semuanya jadi berubah. Termasuk aktivitas mengajar dengan mahasiswa karena menggunakan daring, akhirnya lebih banyak dikerjakan di rumah. Tetapi untuk yang tim promosi tetap harus dilakukan. Tapi saat ini memang agak berkurang skedulnya karena pandemi dan mewajibkan kami stay di rumah,” tambah Rica.
Meskipun mengerjakan tugas di rumah, lanjut Rica, protokol kesehatan tetap dijalankan karena di rumah masih ada keluarga lainnya. “Protokol kesehatan tetap haris dijalankan walaupun kita berada dirumah. Anak-anak juga harus memahami protokol kesehatan tersebut,” ujar Rica.
Kalau keluar rumah, untuk makan bersama justru anak-anak memilih sesuai dengan protokol kesehatan yang ada. Misalnya biasanya pilih yang ramai dan banyak pengunjung, justru saat ini anak-anak sangat selektif dan menolak jika diajak keluar rumah untuk makan bersama di tempat yang ramai.
“Anak-anak malah pilih restoran yang tidak ramai, dan masih tetap menjaga protokol kesehatan. Ini kan musim corona, mending pilih yang sepi dan ga banyak orang, gitu kata anak-anak. Justru memang mereka lebih selektif, dan patuh protokol kesehatan. Karena itu ngobrol bersama anak-anak juga jadi pilihan saya dan suami,” pungkas dosen yang pernah mengajar di sebuah negara kawasan Rusia ini. (tok/dfn)