Jumat, 22 November 2024

Angka Rata-Rata Kesembuhan Pasien Covid-19 di Indonesia Lebih dari 82 Persen

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Reisa Broto Asmoro Juru Bicara Satgas Covid-19. Foto: Istimewa

Reisa Broto Asmoro Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 mengungkapkan, angka rata-rata kesembuhan atau recovery rate di Indonesia mencapai lebih dari 82 persen.

Berdasarkan data per tanggal 8 November 2020, tercatat lebih dari 350 ribu pasien yang sembuh dan selesai menjalani isolasi.

“Pemerintah berterima kasih kepada sekitar 29 ribu dokter, baik dokter umum dan spesialis. Menurut data Kementerian Kesehatan, mereka bersama lebih dari 19.600 orang relawan tenaga kesehatan, Nusatara Sehat, dan internship serta hampir 300 orang relawan ahli teknologi laboratorium medik yang sudah berjuang tanpa lelah di masa pandemi ini,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/11/2020).

Pada kesempatan itu, Reisa menyampaikan harapan supaya semua pihak mempertahankan prestasi meningkatkan angka kesembuhan, dengan cara kompak dan tidak membiarkan kasus positif Covid-19 bertambah.

Lebih lanjut, Dokter Reisa mengingatkan masih ada penyakit-penyakit selain Covid-19 di Indonesia yang membutuhkan penanganan serius dari tenaga kesehatan.

Antara lain, Demam Berdarah Dengue (DBD), Rabies, Malaria, Avian Flu, dan Hepatitis.

Kemudian, masih ada penyakit tidak menular lainnya yang juga membutuhkan penanganan serius seperti Jantung, Kanker, Diabetes yang termasuk penyakit mematikan.

“Penyakit-penyakit itu bukan cuma sangat serius, tapi pengobatannya juga mahal, serta mengorbankan masa-masa produktif para pasien dan keluarga yang merawatnya,” imbuhnya.

Terkait penyakit tidak menular, dia kembali memaparkan data dari Kementerian Kesehatan terhadap pasien Covid-19 yang meninggal dunia karena penyakit penyerta.

Di antaranya jantung koroner sebanyak 36,9 persen, kanker sekitar 9,7 persen, diabetes melitus (DM) dengan komplikasi mencapai 9,3 persen, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) sebanyak 2,9 persen.

Dari sisi pembiayaan, penyakit jantung paling banyak mencapai Rp10,5 triliun, kemudian kanker Rp3,4 triliun, stroke Rp2,5 triliun, gagal ginjal Rp2,3 triliun dan talasemia Rp489 miliar.

“Itu berarti penyakit tidak menular bukan masalah yang enteng. Penanganan dan pengendaliannya juga membutuhkan dokter-dokter spesialis yang andal dan harus selalu berkonsentrasi penuh,” timpalnya.

Lebih lanjut, Reisa menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan gerakan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.

“Mari praktikkan sebagai satu kesatuan karena 3M itu satu paket,” pungkasnya.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs