Sabtu, 23 November 2024

Angka Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Terus Meningkat

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Covid-19 di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (6/10/2020). Foto: Biro Pers Setpres

Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Covid-19 mengungkapkan, angka kesembuhan di Indonesia tercatat di peringkat 19 dunia dari 216 negara dengan jumlah kesembuhan 232.593 orang.

Peringkat jumlah kasus berada di 137 dengan 1.120 per 1 juta penduduk. Sedangkan peringkat kematian Indonesia di urutan 102 dengan rekor kematian 41 orang per 1 juta penduduk.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 6 Oktober 2020, kasus aktif ada 63.365 kasus atau 20,4 persen, sementara rata-rata dunia 21,8 persen.

Penambahan kasus positif 4.056 kasus. Jumlah kasus sembuh kumulatif 236.437 atau 76 persen, lebih tinggi dari angka sembuh rata-rata dunia 75,2 persen. Pada kasus meninggal 11.374 atau 3,7 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia 2,92 persen.

“Kesembuhan ini harus terus ditingkatkan. Jangan berpuas diri dengan peringkat yang baik. Kalau dilihat pekan pertama Oktober ini, jumlah orang diperiksa sudah mencapai 70,13 persen dari target WHO. Kami kejar terus agar bisa mencapai 100 persen target WHO yaitu 267 ribu orang per minggu,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (6/10/2020).

Perkembangan mingguan, Wiku mengkonfirmasi ada 5 provinsi tertinggi mengalami kenaikan kesembuhan. Di antaranya Sulawesi Selatan naik 894 (793 menjadi 1.687), Riau naik 471 (1.177 menjadi 1.648), Sumatera Utara naik 294 (811 menjadi 1.105), Sumatera Selatan naik 207 (261 menjadi 468) dan Bali naik 180 (649 menjadi 829). Meski demikian jumlah kesembuhan secara nasional menurun 0,9 persen.

Persentase kesembuhan tertinggi mingguan berada di Kalimantan Utara (87,56 persen), Maluku Utara (87,28 persen), Kalimantan Selatan (85,59 persen), Jawa Timur (85,53 persen) dan Gorontalo (83,77 persen).

Dalam penanganan Covid-19, Wiku mengatakan yang menjadi tantangan adalah positivity rate. Pada September 2020, angkanya mencapai 16,11 persen atau tiga kali lebih besar dari standar yang ditetapkan WHO.

“Angka itu harus ditekan dengan perbanyak lakukan testing dan disiplin protokol kesehatan agar tidak terjadi penularan sehingga positivity rate menurun,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wiku menyampaikan perkembangan kasus positif Covid-19 secara mingguan terlihat lebih baik karena terjadi penurunan kasus 7,4 persen.

Pekan ini, 5 provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi berbeda dari pekan sebelumnya, yaitu Maluku (152), Riau (131), Gorontalo (107), Sulawesi Barat (99) dan Aceh (97).

Kasus kematian secara mingguan juga mengalami penurunan 7,7 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Pada pekan ini kenaikan kematian tertinggi berada di Kalimantan Timur (35), Jawa Barat (25), Sumatera Barat (20), Aceh (17) dan Papua (15).

Lalu, melihat peta zonasi risiko secara mingguan, menunjukkan zona merah (tinggi) sebaran daerahnya turun dari 62 menjadi 54, zona oranye (sedang) meningkat dari 305 menjadi 307, zona kuning (rendah) naik dari 112 menjadi 121.

Perkembangan zona kuning, kata Wiku terlihat baik karena banyak daerah yang ada di zona merah dan oranye bergeser ke zona kuning.

Sedangkan zona hijau atau wilayah tidak ada kasus baru menurun dari 19 menjadi 17 kabupaten/kota. Begitu juga daerah tidak terdampak juga menurun dari 16 menjadi 15 kabupaten/kota.

“Wilayah tidak terdampak dan tidak ada kasus baru harus dijaga bahkan ditingkatkan jumlahnya,” lanjut Wiku.

Satgas Penganangan Covid-19 mendorong 10 daerah zona merah yang indeks skor risikonya mendekati zona oranye, yaitu Tabalong, Kota Bandung, Jakarta Utara, Tanjung Jabung Barat, Kota Tebing Tinggi, Tapanuli Selatan, Polewali Mandar, Kotawaringin Barat, Kota Tanjung Balai dan Aceh Besar.

Juga ada 10 daerah zona oranye yang indeks skornya mendekati zona kuning. Diantaranya Maybrat, Tambrauw, Puncak Jaya, Jayawijaya, Ende, Tapanuli Utara, Mamuju Tengah, Sarmi, Muna Barat dan Lombok Barat.

Sejauh ini, menurut Wiku, sudah ada 36 kabupaten/kota yang berhasil menurunkan risiko dari zona merah ke zona oranye. Dan, ada 30 kabupaten/kota berhasil menurunkan risiko dari zona oranye menjadi kuning.

Perhatian khusus juga diberikan pada daerah penyumbang kasus positif atau kematian tertinggi di antaranya Kota Medan, Jakarta Pusat, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Banjarmasin, Kota Makassar, Kota Denpasar, Kota Jayapura dan Kota Banda Aceh.(rid/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs