Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kembali menggelar Indonesian Digital Conference (IDC) 2020. Acara yang akan berlangsung selama dua hari ini menghadirkan sejumlah ahli yang berkompeten bidang ekonomi, transformasi dan inovasi digital.
Wenseslaus Manggut Ketua Umum AMSI mengatakan IDC yang digelar AMSI bertujuan untuk melihat sejauh mana berbagai sektor melakukan inovasi di tengah pandemi Covid-19 dan seperti apa ke depan.
“IDC merupakan sumbangsih AMSI untuk bicara seperti apa arah industri digital ke depan dari para ahlinya,” ujar Kak Wens, sapaan Wenseslaus dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (5/12/2020).
Tahun 2019, AMSI telah sukses menggelar IDC dengan mengundang para pengusaha, banker, start up, pemerintah, media dan masyarakat yang memiliki perhatian terhadap perkembangan bisnis dan dunia digital di Indonesia. Kegiatan berlangsung di Ballroom Djakarta Theater Jakarta Pusat.
Menurut Wens, IDC tahun 2020 memiliki format yang berbeda dengan tahun lalu. Salah satunya, karena kondisi pandemi Covid-19 yang masih dihadapi Indonesia dan dunia. Para ahli yang akan mengisi setiap sesi dapat menyajikan materi secara online.
“Seperti tahun lalu, kami membuka kerja sama dengan perguruan tinggi,” kata Wens yang juga Chief Content Officer (CCO) Kapanlagi Youniverse (KLY).
Anthony Wonsono Ketua Panitia IDC 2020 mengatakan kegiatan ini akan berlangsung pada Selasa 15 Desember dan Rabu 16 Desember.
Meski menghadapi pandemi Covid-19, ekosistem digital terus bertumbuh. Untuk perkembangan ekonomi digital di Tanah Air dari waktu ke waktu, kata Anthony, akan menghadirkan narasumber dari perspektif pemerintah dan perbankan.
“Sejumlah sektor juga melakukan transformasi dan inovasi yang beragam. Dalam sesi ini, pembicara akan membagikan wawasan dan pengalaman terkait inovasi yang sudah dilakukan di industrinya masing-masing,” kata Anthony.
Selain itu, IDC tahun ini akan menghadirkan inisiatif digitalisasi yang telah dilakukan sejumlah kepala daerah dalam mempromosikan dan memperkuat daya saing daerah.
“Inovasi-inovasi tersebut dilakukan antara lain melalui efisiensi birokrasi, promosi potensi daerah, hingga pemanfaatan teknologi tepat guna untuk sentra-sentra produksi, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujarnya.(dfn)