Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur bersama Tim Cek Fakta dengan dukungan Google News Initiative menggelar Pelatihan Cek Fakta secara virtual selama 3 hari, sejak Selasa (10/11/2020) sampai Kamis (13/11/2020).
Ada 60 jurnalis dan redaktur, serta pimpinan media anggota AMSI Jatim mengikuti pelatihan ini. Dua trainer yang memberi pelatihan adalah Septiaji Eko Nugroho dari Mafindo dan Zairin Salampessy pengurus AMSI.
Arief Rahman Ketua AMSI Jatim mengatakan, organisasi yang dia pimpin merasa perlu mengadakan pelatihan ini. Dengan cek fakta, AMSI Jatim bisa mengambil peran lebih untuk memerangi hoaks di dunia maya.
“Ini sesuai filosofi dasar dan tujuan berdirinya AMSI tiga tahun lalu. AMSI ingin perusahaan media berjalan profesional dan kredibel. Serta memproduksi konten sehat dan berperan memerangi hoaks,” kata Arief.
Kurang dari sebulan, Indonesia akan menghelat Pilkada serentak. Tepatnya 9 Desember mendatang. Arief menyatakan, banyak ujaran kebencian dan hoaks yang biasanya menyertai di proses pesta demokrasi ini.
Dengan adanya tim cek fakta, ragam hoaks yang beredar, baik berupa misinformasi dan disinformasi bisa ditekan.
Setelah pelatihan ini, AMSI Jatim akan langsung menggelar Cek Fakta Pilkada 2020. Bergabung bersama AMSI pusat yang menggelar cek fakta di 16 wilayah di Indonesia.
Di wilayah Jawa ada AMSI Jakarta, AMSI Jawa Barat, AMSI Jawa Tengah, AMSI Jawa Timur dan AMSI Yogyakarta. Di wilayah Kalimantan ada AMSI Kalimantan Barat dan AMSI Kalimantan Timur.
Sedangkan di Sumatera AMSI Sumatera Utara, AMSI Sumatera Barat, AMSI Sumatera Selatan, dan AMSI Riau akan melakukan cek fakta. Sedangkan di Indonesia Timur AMSI Sulawesi Utara, AMSI Sulawesi Tenggara, AMSI Sulawesi Selatan, AMSI Gorontalo, AMSI Maluku dan Maluku Utara yang akan berperan serta.
Wenseslaus Manggut Ketua Umum AMSI bilang, cek fakta adalah format baru penyampaian informasi dengan desain yang khas untuk menghadapi hoaks yang kian merajalela di dunia maya.
“Dengan program ini, kami pastikan sebagian besar anggota AMSI sudah dapat pelatihan cek fakta. Ke depan, cek fakta akan jadi senjata andalan media online anggota AMSI untuk melayani publik,” katanya, Minggu (8/11/2020).
Cek Fakta Debat Pilkada tahun ini bertujuan mengawal debat yang berlangsung pada berbagai level pemilihan. Baik di level pemilihan gubernur, wali kota maupun bupati.
Masing-masing wilayah menentukan secara independen skup pelaksanaan Cek Fakta Debat berdasarkan pertimbangan urgensi potensi peredaran informasi palsu dan isu yang dibahas saat debat berlangsung.
Tim pemeriksa fakta (fact-checker) yang terlibat kali ini berasal dari media-media anggota AMSI di masing-masing wilayah, pers mahasiswa/ akademisi, juga pakar independen di tingkat lokal.
AMSI menekankan pihak yang terlibat dalam Cek Fakta Debat Pilkada 2020 adalah tim independen yang tidak memiliki kepentingan memihak atau menjatuhkan salah satu calon.(den/tin)