Jumat, 22 November 2024

Ada BPSDM Jatim, Khofifah Minta Masyarakat Terinfeksi Covid-19 Tidak Isolasi di Rumah

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah meninjau fasilitas Gedung BPSDM Jatim di Balongsari Surabaya, Sabtu (26/12/2020). Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur memastikan Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim siap menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 yang hasil tesnya masih positif.

Dia sampaikan ini setelah meninjau Gedung BPSDM Jatim bersama jajarannya, Sabtu (26/12/2020). Sebelumnya, Gedung BPSDM sudah pernah menjadi tempat isolasi pasien yang sedang menunggu hasil tes PCR Covid-19.

Kali ini, gedung BPSDM Jatim, akan difokuskan sebagai tempat isolasi 10 hari bagi pasien Covid-19 tanpa gejala klinis yang sudah menjalani perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19 atau di Rumah Sakit Darurat Lapangan.

Sebagaimana pedoman terbaru penanganan Pasien Covid-19 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, pasien tanpa gejala cukup menjalani isolasi selama 10 hari. Karena setelah 10 hari virus dianggap sudah tidak menular lagi.

Meski demikian, berdasarkan National Centre for Infectious Disease (NCID), ada sejumlah pasien Covid-19 dengan hasil swab positif meskipun mereka sudah melewati 10 hari perawatan isolasi dan sudah tidak menularkan virus.

Data NCID menyatakan, ada sebanyak 5 persen pasien Covid-19 yang hasil swabnya masih bisa positif sampai lebih dari 33 hari. Sementara sebanyak 32 persen pasien masih bisa positif sampai lebih dari 21 hari.

Hal ini, menurut Khofifah, dapat mengakibatkan kesalahpahaman di masyarakat. Akan muncul pertanyaan, kenapa pasien yang masih positif sudah dipulangkan? Padahal, pasien itu sebenarnya sudah tidak menularkan virus.

“Untuk mengurangi adanya perbedaan pemahaman ini, mulai hari ini BPSDM di Balongsari bisa menerima pasien-pasien yang sebelumnya sudah menerima perawatan selama sepuluh hari tapi masih positif,” kata Khofifah.

Dia berharap, kesiapan Gedung BPSDM mampu menurunkan kurangnya efektivitas isolasi mandiri bagi pasien yang rumahnya kurang memenuhi syarat. Dia pun meminta masyarakat tidak isolasi mandiri di rumah.

“Jangan isolasi mandiri kalau rumahnya tidak memungkinkan. Kami berkomitmen menyediakan fasilitas yang layak untuk memastikan isolasi secara optimal di BPSDM atau di Rumah Sakit Darurat Lapangan,” katanya.

Pemfungsian kembali gedung BPSDM Jatim dalam hal pelayanan kuratif terhadap Pasien Covid-19, kata Khofifah, menjadi langkah pencegahan peningkatan angka konfirmasi positif Covid-19.

“Saya bersama dr. Joni dan Kadinkes ke sini untuk memastikan pelaksanaan penanganan lanjutan pasca pasien dirawat di rumah sakit. Kalau tidak ada penanganan lanjutan, pasien di rumah sakit bisa menumpuk,” katanya.

Dia berharap, BPSDM Jatim juga bisa merelaksasi beban rumah sakit. Saat ini, kata Khofifah, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di RS Rujukan Covid-19 di Jatim sudah mencapai 60-70 persen.

Artinya, pengalihfungsian BPSDM Jatim di Balongsari Surabaya menjadi bagian dari upaya Pemprov Jatim menambah kesiagaan penanganan Covid-19 di hilir. Kemarin Pemprov sudah menambah RS Rujukan menjadi 145 RS.(den/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs