Meski sudah terpasang alat thermal scanner di pintu-pintu masuk kedatangan luar negeri, alat pendeteksi suhu tubuh itu tidak sepenuhnya bisa mencegah masuknya Virus Corona ke Jawa Timur.
Dr M. Budi Hidayat Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya menyatakan, karena Virus Corona tergolong virus baru dan masa inkubasinya belum bisa diketahui secara pasti.
Virus Corona yang menyebabkan pneumonia misterius ini menginfeksi ratusan orang di Wuhan, Beijing, dan Shenzhen, Cina. Juga sejumlah orang di Thailand dan Jepang.
WHO (Badan Kesehatan Dunia) menyebutkan, struktur genetika virus penyebab pneumonia itu belum pernah diketahui. Tapi WHO memastikan virus ini termasuk keluarga besar Corona.
Peneliti Epidemologi di salah satu institut di Paris, Prancis, menyatakan, genetika Virus Corona yang merebak di Cina itu 80 persen identik dengan virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
Budi Hidayat Kepala KKP Kelas I Surabaya mengatakan, kemungkinan besar masa inkubasi Virus Corona Wuhan ini sama dengan SARS, yakni 14 hari setelah seseorang terjangkit.
Karena itu, masih ada kemungkinan, orang yang sebenarnya terpapar tidak terdeteksi thermal scanner di pelabuhan maupun bandara, karena gejala pneumonia seperti demam dan sesak napas belum ada.
Karena itulah, KKP Kelas I Surabaya menerapkan kewaspadaan yang lebih tinggi untuk penumpang pesawat atau kapal yang punya riwayat bepergian ke daerah terpapar seperti Cina, Thailand, dan Jepang.
“Terutama untuk penumpang yang pernah ke Wuhan (Cina) karena di sana ada kejadian. Kami tingkatkan pengawasan,” katanya di Bandara Juanda, Selasa (22/1/2020).
Sebagaimana penerapan penanganan SARS juga Ebola, petugas KKP Kelas I Surabaya di Bandara Juanda maupun Pelabuhan Tanjung Perak akan memberikan kartu peringatan kesehatan.
Penumpang angkutan udara maupun laut dari negara yang terpapar virus akan diperiksa secara khusus, kalau tidak ditemukan indikasi tertular dia diberi kartu peringatan kesehatan itu.
“Health Alert Card ini akan dia bawa ke rumah, supaya dia melakukan self monitoring. Ketika muncul gejala, dia tinggal ke fasilitas kesehatan terdekat membawa kartu itu,” ujarnya.
Herlin Ferliana Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim sebelumnya mengatakan, dia sudah mengimbau seluruh rumah sakit di Jawa Timur untuk bersiaga menangani Virus Corona.
Menurutnya, saat ini mereka sudah siap tata laksana penanganan pasien dengan dugaan Pneumonia Wuhan akibat tertular Virus Corona. Terutama kesiapsiagaan melakukan uji laboratorium.
Sejumlah gejala Pneumonia Wuhan ini, kata Herlin, hampir sama dengan gejala infeksi paru-paru. Penderita akan mengalami panas tinggi hingga sesak nafas disertai keluhan nyeri di hampir seluruh badan.
Kewaspadaan terhadap Virus Corona perlu dilakukan karena ada kekhawatiran virus ini sangat cepat menular dari satu orang ke orang lain. Karena itu, penanganan terhadap harus cepat.(den/tin)