Sebagai rangkaian persembahyangan menjelang pergantian tahun, setelah sebelumnya melakukan ritual memandikan dan membersihkan rupang dewa, pengelola klenteng Selasa (21/1/2020) mulai melakukan persiapan persembahyangan Imlek 2571.
Klenteng Hong San Ko Tee di Jl. HOS Cokroaminoto Surabaya, Minggu (19/1/2020) telah menggelar ritual memandikan rupang atau patung para dewa yang ada di dalam klenteng, hingga Selasa (21/1/2020) masih berlanjut dengan membersihkan bagian lain klenteng.
“Untuk rupang dewa jumlahnya memang ribuan. Kami Minggu (19/1/2020) kemarin memang memandikan atau membersihkan rupang-rupang itu. Karena jumlahnya yang cukup banyak. Dan sampai hari ini kami memang masih bersih-bersih termasuk klentengnya,” terang A Kiong pengurus Klenteng Hong San Ko Tee.
Rupang memang harus dimandikan atau disucikan menjelang perayaan Imlek, lanjut A Kiong dan itu biasanya dilaksanakan oleh pengurus klenteng bersama dengan umat secara sukarela dalam rangka mempersiapkan Imlek.
Untuk rupang atau patung yang ada dialam bagian Klenteng Hong San Ko Tee jumlahnya memang ribuan dengan berbagai ukuran serta seluruhnya harus dibersihkan kemudian dikembalikan di tempat semula dan tidak boleh keliru.
“Karena masing-masing rupang memang sudah memiliki tempatnya sendiri, dan kalau dibersihkan, atau dimandikan seperti menjelang Imlek seperti sekarang ini, maka rupang juga harus dikembalikan pada tempatnya semula. Ini memang wajib. Karena itu butuh waktu lumayan agar tidak salah tempat,” tambah A Kiong.
Diperkirakan sebelum persembahyangan Imlek 2571 yang jatuh pada Jumat (24/1/2020) malam, seluruh ritual bersih-bersih klenteng Hong San Ko Tee rampung dikerjakan. “Karena akan digelar persembahyangan Imlek 2571, dan pasti umat datang lebih banyak bersama keluarga,” kata A Kiong.
Sampai Selasa (21/1/2020) terlihat beberapa pekerja membersihkan bagian halaman klenteng Cokro julukan warga dan umat yang biasa hadir bersembahyang di Klenteng Hong San Ko Tee.
“Masih ada kok umat yang datang bersembahyang, di saat kami bersih-bersih mempersiapkan persembahyangan Imlek. Tapi tidak banyak jumlahnya. Tapi nanti saat malam ganti tahun, pasti lebih banyak,” pungkas A Kiong.
Tahun ini, A Kiong memaastikan bahwa umat lebih banyak akan datang bersembahyang pada malam menjelang pergantian tahun baru Imlek. “Biasanya lanjut pada pagi hari. Tapi yang malam menjelang pergantian tahun justru lebih banyak,” ujar A Kiong.(tok/ipg)