Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengklaim, sejumlah ruas jalan tol di Jawa Timur akan dilanjutkan tahun ini. Di antaranya tol Pasuruan-Probolinggo dan Pandaan-Malang.
Perlu diketahui, panjang yang sudah beroperasi untuk tol Pasuruan-Probolinggo saat ini 31,30 kilometer. Khofifah mengatakan, pengerjaan seksi IV tol ini akan mulai dikerjakan tahun ini.
“Di tahun 2020, akan dilanjutkan pengerjaan tol Pasuruan-Probolinggo untuk seksi IV. Kurang lebih panjangnya 12,40 kilometer,” kata Khofifah beberapa waktu lalu ketika menyampaikan refleksi akhir tahun.
Sedangkan Tol Pandaan-Malang, panjang existing yang sudah beroperasi mencapai 35,37 kilometer sampai seksi IV. Seksi V tol itu, menurut Khofifah, akan mulai dibangun tahun ini.
“Tambahan panjang jalan tol seksi V ini mencapai 3,11 kilometer,” ujar Khofifah.
Secara umum, panjang jalan tol di Jawa Timur yang sudah beroperasi mencapai 387 kilometer. Gubernur Jatim berharap, dibangunnya seksi lanjutan kedua ruas tol akan memperlancar mobilitas masyarakat.
Selain itu, dia juga mengatakan, koneksitas sentra ekonomi yang ada di Jawa Timur, dengan adanya pembangunan tol lanjutan itu juga semakin meningkat.
Selain melanjutkan ruas tol yang sudah ada, Khofifah menyatakan, saat ini tengah direncanakan pembangunan tiga jalan tol baru yang masuk proyek prioritas dalam Peraturan Presiden 80/2019.
Tiga tol baru yang masuk Perpres Percepatan Pembangunan Ekonomi di Jatim itu antara lain ruas Tol Tuban-Manyar, Tol Malang-Kepanjen, dan Tol Banyuwangi-Trenggalek.
Proyek Tol Tuban-Manyar, yang estimasi investasinya akan menghabiskan uang kurang lebih Rp14,5 triliun akan menjadi proyek pertama dari tiga tol baru yang akan dikerjakan pada 2020.
“Tol Tuban-Manyar ini akan membuat mengefisiensi sekitar 76,8 kilometer. Keberadaannya akan meningkatkan ekspor sampai 0,04 persen dan penyerapan tenaga kerja sebesar 0,01 persen,” kata Khofifah.
Sesuai rencana, proyek tol Tuban-Manyar ini akan mulai beroperasi pada 2024 mendatang. Begitu juga tol Malang-Kepanjen yang juga ditargetkan mulai beroperasi pada 2024.
Tol Malang-Kepanjen, sesuai estimasi di dalam Lampiran Perpres 80/2019 memerlukan investasi Rp5,8 trilliun. Menurut Khofifah, tol ini akan memberikan efisiensi 20,8 kilometer atau 5,95 persen.
Adapun tol baru yang juga masuk dalam proyek prioritas Perpres 80/2019 adalah tol Trenggalek-Banyuwangi yang ada di Jalur Pantai Selatan (Pansela). Estimasi investasinya Rp 8,5 trilliun.
Khofifah mengatakan, proyek ini akan mewujudkan efisiensi tranportasi mencapai 11,55 persen dengan pemangkasan jarak tempuh mencapai 363 kilometer.(den/tin/ipg)