Sabtu, 23 November 2024

Risma Tinjau Saluran Air di Mayjen Sungkono

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya saat sidak saluran air di Jalan Mayjen Sungkono, Sabtu (18/1/2020). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Pemkot Surabaya terus mencari cara untuk mengatasi genangan air yang sempat terjadi di kawasan Mayjen Sungkono beberapa waktu lalu. Bahkan, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya kembali mendatangi Mayjen Sungkono untuk mencari solusi permanen dalam mengatasi genangan air di kawasan tersebut.

Awalnya, Risma Wali Kota meninjau saluran di depan Darmo Park 1 Jalan Mayjen Sungkono yang saat ini mulai dilebarkan salurannya. Sedangkan banyaknya kabel atau utilitas yang sempat menjadi masalah di kawasan itu, Risma akhirnya langsung membuatkan desain untuk mengatasinya. Desain itu pun sudah diberitahu kepada jajaran Dinas PU Bina Marga untuk dieksekusi.

“Aku ngomong sudah solusinya begini, saya buat desain sendiri. Nanti kabel-kabel itu atau pipa-pipanya itu akan kita pasang di luar, kemudian kita pasang semacam penutup, sehingga kalau nanti ada perbaikan, tinggal buka di luar dan tidak perlu mengganggu aliran sungai,” tegasnya berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (18/1/2020).

Saluran yang ada di depan Darmo Park 1 itu sudah mulai digarap dan dipercepat. Nampak alat berat dan beberapa Satuan Tugas (Satgas) Dinas PU Bina Marga dan Pematusan sudah mulai mengerjakan saluran itu.

Setelah mencarikan solusi di depan Darmo Park 1, Risma kemudian menyeberang ke sisi selatannya atau di depan Darmo Park 2. Ia meminta Satgas membuka saluran dan membersihkannya. Bahkan, saluran yang tertutup yang ada di parkiran Darmo Park 2 itu diminta untuk dibersihkan dan disambungkan ke saluran box culvert.

Selain itu, ia juga meminta kepada jajarannya untuk menyediakan pompa khusus yang nantinya akan menyedot air khusus di kawasan Darmo Park 2. Pompa itu semacam pompa portable yang gampang untuk dioperasikan. Pompa ini sebetulnya sudah pernah direncanakan oleh Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, namun ternyata ditolak oleh pemilik kawasan itu.

“Kita sudah berkali-kali ingin membuat saluran di dalam untuk penampungan dan kemudian airnya bisa dimasukkan ke saluran kita. Tapi kami kirim surat belum ditanggapi, sehingga kami akan menyediakan pompa khusus untuk menyedot kawasan itu,” tegasnya.

Ia memastikan bahwa system perairan di Kota Surabaya sudah terkoneksi antara satu dan yang lainnya.

“Nah, ketika curah hujan tinggi, kita ingin semua clear dan tidak ada yang mengganggu aktifitas masyarakat. Makanya, kami menambah kapasitas pompa, kapasitas saluran dan juga permainaan pintu-pintu air,” ujarnya.

Seringkali yang terjadi saat curah hujan tinggi, misalkan di Mojokerto yang curah hujannya tinggi, maka yang terdampak di Surabaya adalah daerah Karang Pilang. Ada pula di Kebraon, termasuk di daerah Mayjen Sungkono ini. Oleh karena itu, yang harus dilakukan adalah harus peka terhadap kenaikan permukaan sungai.

Melalui cara-cara ini, daerah di Mayjen Sungkono yang beberapa waktu lalu terjadi genangan diharapkan bisa teratasi. Meskipun sebetulnya daerah itu merupakan daerah rendah dibanding daerah-daerah lainnya.

Sebelum sidak ke Mayjen Sungkono, Risma Wali Kota dan jajarannya melakukan kerja bakti di sekitar kampus Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Jalan Dinoyo, Keputran, Kecamatan Tegalsari Surabaya.(tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs