Jumat, 22 November 2024

Rapat dengan Bupati Gresik dan BBWS, Emil Matangkan Solusi Banjir Kali Lamong

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Rapat tentang banjir Kali Lamong di Kantor Bupati Gresik, Jumat (3/1/2020). Foto: Istimewa

Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim mematangkan solusi pengendalian Banjir Kali Lamong dengan Sambari Halim Bupati Gresik dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

Proyek Pengendalian Banjir Kali Lamong sepanjang 103 kilometer, yang selalu berdampak di sejumlah kawasan di Jawa Timur itu, masuk Perpres 80/2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Jatim.

Sesuai lampiran Perpres 80/2019, estimasi nilai investasi proyek Pengendalian Banjir Kali Lamong itu mencapai Rp1,04 triliun dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Rapat pematangan rencana pelaksanaan Perpres 80/2019 yang diikuti Emil, Sambari Halim, dan perwakilan BBWS Bengawan Solo itu berlangsung di Kantor Bupati Gresik, Jumat (3/1/2020).

Sejumlah solusi teknis Pengendalian Banjir Kali Lamong dibahas di rapat itu. Sambari Halim memaparkan sejumlah penanganan yang sudah dilakukan Pemkab Gresik dalam upaya mengurangi dampak banjir.

Emil mengapresiasi semua upaya pengurangan dampak banjir oleh Bupati Gresik dan jajarannya, namun dia menilai Pemkab Gresik butuh dukungan dari pihak lain. Salah satunya dari BBWS.

BBWS Bengawan Solo pun menyatakan kesiapan mendukung rencana teknis Pengendalian Banjir Kali Lamong dalam Perpres 80/2019. Detail teknis itu akan dibahas dalam rapat lanjutan.

“Alhamdulillah, kami bisa duduk bareng dengan BBWS Bengawan Solo menyamakan rencana menyambut Perpres 80/2019. Pak Bupati tadi sudah sampaikan isu di lapangan secara komprehensif,” ujar Emil.

Mantan Bupati Trenggalek itu meminta ada pertemuan lanjutan demi memperjelas sejumlah masalah teknis yang masih dipertanyakan oleh Bupati Gresik, yang menurutnya adalah pertanyaan baik.

“Saya minta satu minggu lagi kita bisa duduk bareng lagi memperjelas sejumlah pertanyaan baik dari Pak Bupati. Soal solusi apa yang paling pas? Kalau normalisasi, apakah cukup?” katanya.

Sambari Halim, kata Emil, sempat menanyakan, apakah solusi normalisasi itu sudah mempertimbangkan permukaan laut? Apakah sudah dilakukan secara menyeluruh dari Lamongan, Mojokerto, dan Gresik.

“Bahkan isu sedimentasi di Surabaya juga diperhitungkan. Tadi, di dalam rapat, kami mencatat betul isu sedimentasi di Surabaya agar juga menjadi bagian dari pelaksanaan proyek ini,” katanya.

Sedangkan untuk pelaksanaan proyek Pengendalian Banjir Kali Lamong di Lamongan dan Gresik, dia akan melibatkan Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Bojonegoro.

“Arahan Pak Bupati (Gresik) menjadi kunci penajaman dokumen teknis. Menurut beliau, ada sejumlah penanganan yang belum klir. Mudah-mudahan minggu depan ada progres. Saya tidak bilang tuntas,” ujarnya.

Emil menyerahkan skala prioritas proyek Pengendalian Banjir Kali Lamong ini kepada Bupati Gresik dan timnya. Misalnya soal prioritas penguatan titik tanggul yang sudah kritis, dan sebagainya.

“Biar Pak Bupati dan timnya yang menentukan. Tapi satu hal, pengelolaan Kali Lamong ini harus holistik. Kalau orang bilang hulu lancar hilir pasti lancar, tidak selalu begitu keadaannya,” ujarnya.

Semua pihak yang terlibat, kata dia, harus memastikan pengendalian banjir di hulu Kali Lamong dan pihak lain memperlancar hilirnya. Kombinasi penanganan ini harus dilakukan secara sinergis.

“Kalau di sini sudah tuntas, kami akan duduk bareng dengan Kementerian PU. Bagi-bagi tugas. Apa saja yang bisa dilakukan Gresik, Provinsi, dan tentunya Pusat, karena ini wilayah pusat,” ujarnya.

Emil mengaku optimistis, karena proyek Pengendalian Banjir Kali Lamong sudah masuk dalam Perpres 80/2019, pemerintah pusat akan memberikan dukungan yang sangat signifikan.

Sementara itu, Sambari Halim Bupati Gresik mengklaim, BPBD Gresik sudah melakukan penanganan banjir Kali Lamong dengan sangat baik. Mereka siap terjun ke lapangan setiap saat ketika banjir terjadi.

Upaya pengurangan dampak banjir, kata Sambari, salah satunya dengan mempersiapkan sembako cadangan. Selain itu menyiagakan mobil pemadam kebakaran untuk menyedot banjir.

Sebagaimana diketahui, kawasan terdampak Banjir Kali Lamong selain Gresik antara lain Kabupaten Mojokerto, Lamongan, dan Surabaya. Kalau sungai meluap, kawasan itu pasti banjir.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs