Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran meningkat sesudah Donald Trump Presiden AS memerintahkan operasi pembunuhan Qassem Soleimani komandan Militer Iran.
Bahkan, ketegangan itu berpotensi memicu perang yang melibatkan banyak negara di kawasan Timur Tengah.
Merespon hal itu, Pemerintah Republik Indonesia berharap AS dan Iran bisa menahan diri, sehingga tidak terjadi kekacauan yang berdampak buruk pada perekonomian dunia.
Retno Marsudi Menteri Luar Negeri mengatakan, Pemerintah Indonesia akan menyampaikan permintaan itu kepada perwakilan kedua negara yang ada di Indonesia.
Rencananya, sore hari ini, Retno akan bertemu Mohammad Azad Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, kemudian secara terpisah bertemu Joseph R. Donovan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri, Senin siang usai mengikuti rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta.
“Saya sore ini akan melakukan pertemuan dengan Dubes Iran dan secara terpisah dengan Dubes Amerika untuk menyampaikan pesan harapan Indonesia agar masing-masing pihak menahan diri sehingga tidak terjadi ekskalasi di Timur Tengah,” kata Retno.
Seperti diketahui, Donald Trump Presiden AS mengaku memerintahkan serangan pesawat tanpa awak (drone) militer, Jumat (3/1/2020), di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Target utama serangan adalah Mayor Jenderal Qassem Soleimani Pemimpin Pasukan Elit Quds Iran yang bertugas di bidang intelijen.
Serangan itu juga menewaskan Abu Mahdi al-Muhandis wakil komandan milisi Irak yang didukung Iran.
Pembunuhan petinggi militer Iran tersebut memperburuk hubungan kedua negara yang sudah memanas sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2018, serta pemberlakuan sanksi dagang AS kepada Iran.
Atas aksi pembunuhan berencana itu, Ayatollah Ali Khamenei Pemimpin Tertinggi Iran menyebut akan melakukan serangan balas dendam kepada AS.(rid/iss/ipg)