AKBP Ganis Setyaningrum resmi dilantik menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, oleh Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jatim dalam Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Gedung Mahameru, Polda Jatim, Jumat (3/1/2020).
Perwira menengah itu menggantikan AKBP Antonius Agus Rahmanto, yang kini menjabat sebagai Wakapolresta Bandung. Ganis tercatat menjadi perempuan pertama yang memimpin polres untuk wilayah hukum Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Mohon dukungan dari semuanya, unsur Polda, Forkopimda dan rekan-rekan semuanya untuk bisa kita bersama menjadikan Polres Tanjung Perak semakin profesional, modern, terpercaya dalam memberikan pelayanan, pengayoman, dan pendampingan kepada masyarakat,” kata Ganis.
Ganis menyebutkan, gendernya sebagai seorang perempuan tidak menjadi penghalang untuk memimpin Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Di mana sebelumnya, Ganis pernah menjabat sebagai Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Beberapa kali, perempuan lulusan Sepa tahun 1999 itu menangani kasus-kasus besar. Seperti pengungkapan tersangka kasus kejahatan pelayaran, penipuan dan pemotongan kapal asing asal Malaysia. Kemudian membongkar kasus LPG oplosan, dan kecurangan di SPBU Ciputat.
Kasus lainnya, dia juga terlibat dalam penggeledahan Kantor Telkom atas dugaan transaksi mencurigakan. Serta penanganan kasus Dokter Ani Hasibuan terkait pernyataan kontroversial yang berujung laporan ke polisi.
“Sebagai kapolres wanita tentunya kembali lagi kepada dasar menjadi diri seorang wanita. Wanita itu memiliki kelembutan untuk bisa membimbing. Kemudian kita melaksanakan tugas-tugas ini secara kebersamaan dengan anggota,” kata dia.
AKBP Antonius Agus Rahmanto, mantan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan AKBP Ganis Setyaningrum Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang baru bersalaman dengan Kombes Pol Sandi Nugroho Kapolrestabes Surabaya setelah Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Gedung Mahameru, Polda Jatim, Jumat (3/1/2020). Foto: Anggi suarasurabaya.net
Untuk ke depannya, lanjut dia, pihaknya tetap akan meneruskan program-program telah dilakukan Kapolres sebelumnya. Sementara itu, AKBP Antonius Agus Rahmanto mengungkapkan banyak ilmu dan pengalaman yang ia dapatkan selama menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak.
Salah satu pencapaian yang tak terlupakan baginya adalah predikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dari Kemenpan RB. Menurutnya, predikat itu buah dari sejumlah perubahan yang dilakukan seluruh anggotanya. Serta menghapus praktik pungli dan citra negatif di polresnya.
“Ini pertama kalinya Polres Pelabuhan Tanjung Perak mendapatkan predikat WBK. Sebelumnya kita gak pernah dapat. Kalau boleh dibilang sampai berdarah-darah mendapatkannya. Bagaimana kita merangkul semua anggota. Dari awalnya cuek, jadi peduli. Itu yang berat,” kata Agus.
“Puji Tuhan tanggal 10 Desember kemarin kita mendapatkannya. Ini tidak semua Polres bisa mendapatkan ini. Suatu pencapaian yang menurut saya sudah bagus dan membanggakan,” tambahnya.
SPKT Door to Door, kata Agus, salah satu program pelayanan kepada masyarakat yang disediakan dibawah kepemimpinannya. Beroperasi sejak Februari 2019, cukup banyak masyarakat yang sudah memanfaatkannya.
Terutama masyarakat Surabaya yang tidak sempat ke kantor polisi untuk membuat laporan. Karena terhalang jam kerja, atau kesibukan lainnya. Dia berharap, program layanan itu bisa terus berjalan di kepemimpinan yang baru dan semakin bermanfaat untuk masyarakat.
“Setidaknya, sudah 3.000 lebih masyarakat yang memanfaatkan layanan itu, dengan menelpon ke kami. Kemudian kami datang ke rumah masyarakat untuk membantu membuat laporan,” kata dia.
Agus mengungkapkan, kasus kejahatan jalanan memang mendominasi di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Meski sudah diungkap beberapa kali, kejahatan jalanan tetap ada. Ini juga tidak lepas dari minimnya kesadaran masyarakat untuk melapor ke polisi.
“Beberapa kali kami sudah mengungkap, menangkap kelompok-kelompoknya. Ya memang di wilayah Kalianak, jadi PR saya. Tapi kami juga ada kendala untuk itu, ketika masyarakat tidak melapor ke kami. Memang banyak disebutkan di Kalianak banyak kejadian. Tapi kami tidak bisa bertindak kalau tidak ada yang melapor,” kata dia.
Dengan adanya pemimpin yang baru, Agus berharap semua anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak tetap menjaga apa yang sudah diraih. Salah satunya predikat WBK, ke depan pelayanan terhadap masyarakat dan kinerja semua petugas semakin baik.
“Predikat itu bisa dicabut tahun depan, kalau tidak sesuai standar. Tentu ini jadi catatan merah bagi Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Siapapun pemimpinnya nanti, kita tetap harus menjaga apa yang saat ini sudah diraih, dan meningkatkan pelayanan ke masyarakat,” pungkasnya. (ang/iss/ipg)