17 mahasiswa University of New South Wales (UNSW) Sydney, Australia bersama 30 mahasiswa Prodi Teknik Sipil UK Petra, Surabaya, Rabu (29/1/2020) berdiskusi tentang perkembangan manajemen konstruksi di negara masing-masing.
Kelas berbentuk diskusi mahasiswa Australia dan Indonesia itu, digelar di Ruang Konferensi 3 lantai 10 kampus Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, membahas berbagai hal tentang rencana pembangunan kota Surabaya di masa depan, dalam forum bertema: Tighten the Bond, Deepen the Knowledge.
Menghadirkan Ema Agustina ST., Kepala sub bidang (Kasubid) Penataan Ruang, Pemukiman, dan Lingkungan Hidup Bappeko Surabaya, yang mengupas bagaimana perencanaan dan apa saja yang sudah dicapai dan dibangun Kota Surabaya.
Agie Vianthi, M.S., dosen Prodi Teknik Sipil UK Petra dan koordinator ICST (International Construction Study Trip) 2020, menyampaikan bahwa melalui kegiatan yang dilaksanakan kedua belah pihak dapat membandingkan bagaimana manajemen konstruksi di Surabaya dan Sydney, Australia.
“Kami berharap para mahasiswa dari dua negara ini dapat membandingkan bagaimana perkembangan manajemen konstruksi yang sedang berlangsung diantara kedua kota, Surabaya dan Australia. Juga skelaigus memberikan pengalaman dan pengetahuan baru tentang rencana perkembangan, pembangunan serta tata kota Surabaya,” terang Agie.
Kegiatan yang digagas oleh Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya bekerjasama dengan Faculty of Built Environment the University of New South Wales (UNSW) Sydney, Australia, serta didukung sepenuhnya oleh New Colombo Plan.
Kegiatan International Construction Study Trip (ICST) 2020 digelar mulai Senin (20/1/2020) sampai dengan Rabu (1/2/2020) dengan satu diantara kegiatannya adalah mengunjungi berbagai tempat di Surabaya dan sekitarnya.
Selama dua minggu para peserta study trip, dijadwalkan mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari seminar, kegiatan budaya serta studi ekskursi ke beberapa tempat yang telah ditentukan dalam rangka membandingkan perkembangan dunia konstruksi antara Indonesia dan Australia.
Melalui kegiatan ini juga, tambah Agie para mahasiswa berinteraksi bersama mahasiswa asing dan menimba ilmu bagaimana sejatinya melihat langsung proses konstruksi dikerjakan.
“Dan karenanya beberapa tempat dipilih jadi lokasi tujuan studi ekskursi ini. Diantaranya high rise building project, Lumpur Lapindo, Jembatan Suramadu, pabrik beton precast, Teluk Lamong, dan juga melihat Gedung Q Universitas Kristen Petra,” tegas Agie.
Pada satu diantara kegiatannya, selain melakukan site visit, mahasiswa dua negara mengikuti kelas pembelajaran sepertti Rabu (29/1/2020) dengan menghadirkan pembicara Ema Agustina ST., Kepala sub bidang (Kasubid) Penataan Ruang, Pemukiman, dan Lingkungan Hidup Bappeko Surabaya.
Untuk cultural activity yang juga bagian dari program ICST 2020, peserta diajak belajar Bahasa Indonesia, bermain musik Angklung, membatik, belajar Tari Tradisional Nusantara bersama mahasiswa UK Petra Surabaya.(tok/rst)