Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melakukan kerja sama dengan Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), tindak lanjut komitmen sebagai PTN Asuh.
Komitmen itu diwujudkan dengan menerima kunjungan kerja delegasi Unsika dalam rangka Konsultasi Pengembangan Sistem Informasi di ITS yang dilakukan di Gedung Rektorat ITS.
Prof Dr H M Wahyudi Zarkasyi CPA, Rektor Unsika menjelaskan, bahwa Unsika memiliki permasalahan mengenai sistem informasi, terutama bagian keuangan, kepegawaian, dan akademik.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya permasalahan di bidang keuangan, seperti mengenai penerimaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan piutang yang masih belum terdeteksi secara sempurna. “Bahkan setiap tahun ada laporan keuangan yang bermasalah,” terang Wahyudi.
Selaras dengan hal itu, Dra Salhefni Kepala Biro Umum dan Keuangan Unsika menambahkan, bahwa Unsika juga memiliki permasalahan sistem informasi di bidang kepegawaian yang masih diaplikasikan secara manual.
Hal ini disebabkan karena mayoritas jumlah pegawai di Unsika berstatus bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Untuk pegawai PNS dapat menggunakan sistem dari kementerian terkait, sehingga kami ingin menyamaratakan keduanya,” tambah Salhefni.
Permasalahan lainnya, tambah Salhefni adalah mengenai sistem informasi bidang akademik yang belum memadai. Ini dibuktikan dengan sistem informasi yang masih dikembangkan oleh masing-masing fakultas. “Hal ini terjadi karena kami belum memilki sistem informasi induk di bidang akademik,” ujar Salhefni.
Sementara itu, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng., Rektor ITS menyambut baik kedatangan dan tujuan Rektor Unsika beserta jajarannya untuk mempelajari sistem informasi yang telah diterapkan di ITS. “Kami akan berusaha untuk turut andil dalam memperbaiki sistem informasi yang ada di Unsika,” tegas Ashari memastikan.
Terkait bidang keuangan, Drs Tri Budi Utama MSM., Kepala Biro Keuangan ITS menerangkan, bahwa ITS sendiri telah melakukan kerja sama dengan beberapa bank plat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggunakan sistem informasi bank tersebut.
Adapun mengenai masalah piutang biaya pendidikan dan kerja sama, ITS menggunakan sistem tunggakan yang harus dibayar pada semester berikutnya.
“Kami juga memiliki sistem yang dapat memantau pendapatan ITS secara berkala dan transparan,” papar Tri Budi.
Sedangkan Dr Ir Sri Gunani Pratiwi MT., Direktur Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) ITS menuturkan, ITS juga memiliki Sistem Informasi Kepegawaian yang berguna untuk data administratif pegawai PNS dan non PNS di lingkungan ITS. Di sistem tersebut juga terdapat penilaian kinerja pegawai di ITS.
“Jadi masing-masing pegawai dapat mengakses kinerja mereka, sehingga dapat diketahui gaji dan insentif yang akan didapat,” kata dosen Departemen Teknik Industri ini.
Tentang pengembangan sistem informasi di ITS, Rizky Januar Akbar SKom MEng., Kepala Subdirektorat Aplikasi dan Platform Digital ITS membeberkan, ITS memiliki 50 macam lebih sistem informasi yang dijadikan satu sistem informasi dengan nama Integra.
Dibuktikan untuk melakukan akses terhadap sistem informasi di ITS tersebut harus melakukan login lebih dulu di Integra. “Kami hanya bertugas mengembangkan sistem di setiap unit, sehingga tanggung jawab diserahkan kepada masing-masing unit,” tegas Rizky.
Rizky juga menambahkan, satu diantara bukti integrasi dari sistem informasi yang ada di ITS adalah mengenai pembayaran UKT. Apabila terjadi tunggakan, mahasiswa tidak dapat melaksanakan Formulir Rencana Studi (FRS) di semester selanjutnya.
“Jadi informasi akademik dan keuangan mahasiswa saling berkaitan,” terang dosen Departemen Informatika ini.
Bukti lainnya adalah mengenai pengisian nilai mahasiswa oleh dosen. Apabila dosen belum memasukkan nilai dan sudah melebihi batas akhir waktu permanen nilai, maka akan berpengaruh pada penurunan penilaian kinerja yang tertera di Sistem Informasi Kepegawaian. “Hal ini juga akan berdampak terhadap insentif yang akan didapat dosen tersebut,” tambah Rizky.
Dengan penjelasan-penjelasan yang telah disampaikan, Rektor Unsika memiliki harapan besar dapat memanfaatkan dan menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan oleh ITS tersebut.
“Unsika memiliki target selama dua tahun sudah memilki sistem informasi akademik, keuangan, dan kepegawaian yang saling terintegrasi,” pungkas Rizky, Rabu (29/1/2020).(tok/rst)