Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim melibatkan tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama untuk meminta rekomendasi dan aspirasi dalam proyek pengembangan kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS), yang akan menjadi 5 besar kawasan super prioritas dari 10 destinasi wisata “Bali Baru” pada tahun 2021. Upaya ini dilakukan agar budaya asli daerah tersebut tidak hilang.
Untuk itu, dalam kunjungannya ini Khofifah Gubernur mendengarkan langsung aspirasi dan rekomendasi tokoh masyarakat setempat tentang pengembangan destinasi wisata BTS.
“Pertama, koordinasi untuk BTS harus dilihat daya dukung alam dan lingkungan itu bagaimana, agar adatnya tidak tercerabut dari akarnya. Itu yang penting dan harus dipahami bagi siapapun yang akan membangun di kawasan ini,” kata Khofifah kepada Radio Suara Suarabaya, Sabtu (15/2/2020).
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim saat mendengarkan aspirasi para tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama di kawasan Bromo-Tengger-Semeru, Sabtu (15/2/2020). Foto: Isa Suara Surabaya
Ia mengatakan, detail perencanaan proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2020. Untuk itu, Pemprov Jatim saat ini tengah menyiapkan beberapa strategi pengembangan, investasi dan infrastruktur tidak hanya di kawasan BTS, tetapi juga di empat kabupaten “penopang”. Keempat daerah tersebut antara lain Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Malang dan Pasuruan.
Menurutnya, Pemprov Jatim saat ini telah berkoordinasi dengan Wishnutama Kemenkraf sebagai koordinator pengembangan kawasan BTS dan Bambang Brodjonegoro Menteri Bappenas untuk menyiapkan road map industri pariwisata.
“Artinya, kita sudah menyiapkan rekomendasi-rekomendasi strategis, terutama area-area penyangga Bromo-Tengger-Semeru di empat kabupaten, ini kita akan komunikasi lebih intensif,” kata Khofifah.
Selain itu, ia ingin masyarakat nantinya diberi kesempatan untuk ikut memiliki saham proyek pengembangan. Dengan begitu, masyarakat setempat juga ikut andil dalam pengembangan kawasan, tidak hanya tersentral seluruhnya oleh pemerintah pusat dan investor.
“Kita sampaikan ke kementerian koordinator dan Presiden untuk menyiapkan opsi pembangunan infrastruktur dan masyarakat diharapkan punya kesempatan punya saham dari pembangunan yang kita lakukan,” tambahnya,
Meski begitu, kawasan BTS ini nanti akan dihitung maksimal wisatawan, sehingga tidak akan terjadi overload pengunjung yang akhirnya dapat merugikan destinasi wisata tersebut. Dengan begitu, guide wisata juga dapat memaksimalkan perannya untuk melayani informasi para wisman.(tin/ipg)