Sabtu, 23 November 2024

Kemensos Sudah Salurkan Bantuan Senilai Rp30 Miliar untuk Korban Bencana

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Harry Hikmat Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kementerian Sosial (Kemensos), memberikan keterangan terkait bantuan untuk korban bencana alam, Senin (10/2/2020), di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto: Farid suarasurabaya.net

Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos), sampai pertengahan Februari 2020 sudah menyalurkan bantuan berbentuk barang-barang kebutuhan hidup senilai Rp30 miliar, untuk korban bencana alam di berbagai daerah.

Data tersebut disampaikan Harry Hikmat Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kementerian Sosial (Kemensos).

“Dari Rp272 miliar total anggaran bantuan, sudah sekitar Rp30 miliar yang tersalurkan dalam bentuk barang,” ujarnya usai rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, siang hari ini, Senin (10/2/2020), di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.

Jumlah yang sudah tersalurkan itu, lanjut Harry, di luar santunan untuk ahli waris dari 66 korban jiwa. Sampai sekarang, santunan sudah tersalurkan kepada 48 ahli waris, di daerah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Lebih lanjut, Harry menegaskan Kemensos melakukan langkah-langkah untuk memastikan dinas sosial melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Karena, fungsi Kemensos sebagai lembaga pusat, mendukung (back up) fungsi pemerintah daerah, terutama lewat dinas sosial untuk perlindungan sosial buat korban bencana alam.

“Jadi, kami berorientasi pada kebutuhan dasar dalam situasi darurat bencana. Bentuk riilnya berupa bantuan-bantuan logistik yang harus segera sampai ke daerah bencana. Sistemnya, ada gudang logistik provinsi, kabupaten/kota,” paparnya.

Dirjen Linjamsos menambahkan, yang perlu dioptimalkan adalah memastikan bantuan logistik itu sampai ke titik ketika ada korban bencana termasuk banjir dan tanah longsor yang terjadi di Jabodetabek awal tahun 2020 mau pun awal Februari 2020.

“Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, dalam setiap kejadian bencana pemerintah harus segera turun memberikan pemenuhan kebutuhan dasar terhadap warga dan memastikan mereka ditangani dengan sebaik-baiknya. Untuk itu semua jajaran diminta untuk koordinasi dan langsung turun membantu korban bencana,” tegasnya.

Pada saat terjadi bencana, tugas Kemensos adalah mengaktivasi sistem yang sudah dipersiapkan untuk penanggulangan bencana alam secara terpadu.

Sistem yang dimaksud adalah Klaster Nasional yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di mana Kemensos bertugas dalam Klaster Perlindungan dan Pengungsian serta Klaster Logistik.

“Fokus penanganan adalah evakuasi pengungsi ke tempat aman, serta kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya,” ungkapnya.

Kementerian Sosial, menurut Harry, mengerahkan seluruh potensi penanggulangan bencana alam yakni pengerahan personil Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Sahabat Tagana, Kendaraan Siaga Bencana (KSB), barang persediaan, alat evakuasi, alat dan sistem komunikasi, dan kerja sama lembaga pemerintah dengan organisasi non pemerintah.(rid/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs