Terawan Agus Putranto Menteri Kesehatan sudah menginstruksikan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) memperketat pemeriksaan di semua pintu masuk ke Indonesia seperti bandara dan pelabuhan.
Pengetatan itu diberlakukan, merespon informasi adanya virus baru yang menjangkit puluhan orang di Wuhan, China, di Jepang dan Thailand.
Menurut Terawan, setiap orang yang datang dari luar negeri harus menjalani prosedur pemeriksaan menggunakan alat pengukur suhu tubuh, dan alat detektor kesehatan lainnya.
Pernyataan itu disampaikan Terawan, siang hari ini, Jumat (17/1/2020), di Gedung DPR RI, usai menerima rekomendasi dari Fraksi Gerindra DPR RI tentang BPJS Kesehatan.
“Kami sudah mulai bergerak untuk mencegah masuknya virus dari China. Semua pintu masuk, baik bandara mau pun pelabuhan sudah siaga semua. Ada thermo scan, alat-alat detektor dan sebagainya, terutama untuk mereka yang datang dari China, Jepang dan Thailand,” kata Menteri Kesehatan.
Kalau virus baru yang sementara ini disebut Pneumonia China menyebar di Indonesia, Menkes bilang pihaknya sudah menyiapkan langkah penanganan.
Sejumlah rumah sakit juga sudah disiagakan, termasuk menyiapkan ruang khusus isolasi kalau ada warga yang terjangkit virus tersebut.
“Gladi sudah dilakukan, antisipasi kalau ada kejadian, apa yang harus dilakukan, semua sedang memegang SOP. Rumah sakit khusus yang punya ruang-ruang isolasi juga sudah siap digunakan. Semua akan kami siagakan tenaga-tenaga untuk melakukan pencegahan wabah,” paparnya.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan adanya potensi penyebaran virus baru di China, menular dari orang ke orang. Rumah sakit di seluruh dunia diimbau agar selalu waspada.
Virus yang terindikais masih keluarga Koronavirus itu pertama kali dilaporkan sesudah ada 41 orang di daerah Wuhan mendadak sakit pneumonia, Desember 2019.
Tanggal 14 Januari 2020 peneliti mengkonfirmasi kemunculan kasus serupa Jepang dan Thailand.
Komisi Kesehatan Kota Wuhan mengatakan, 59 orang di pusat kota China menjalani perawatan medis akibat sakit pernapasan sejak hari Minggu lalu, di mana tujuh di antaranya dalam keadaan kritis.(rid/rst)