Sebentar lagi jembatan timbang di Jawa Timur akan kembali dikelola Pemprov Jawa Timur. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah bersedia melakukan pengelolaan jembatan timbang bersama dengan Pemprov Jatim.
“Pak Menteri Perhubungan prinsipnya setuju dengan usulan Bu Gubernur. Bukan pengembalian (pengelolaan jembatan timbang), tapi pengelolaan bersama,” kata Fattah Jasin Plt Dinas Perhubungan Jawa Timur, Minggu (26/1/2020).
Pria yang juga Kepala Bakorwil Pamekasan itu belum dapat detail pengelolaan bersama seperti yang dimaksud Kemenhub. Dirjen perhubungan darat kementerian perhubungan masih merumuskan skema yang paling memungkinkan.
Menurutnya, pengelolaan bersama ini bisa dalam bentuk dekonsentrasi, yakni aset, kewenangan, dan pembiayaan tetap milik pemerintah pusat. Hanya saja pelaksanaannya ada di pemerintah daerah.
“Nanti akan ada teknis pembahasannya. Ada pertemuan lebih lanjut. Melanjutkan dari apa yang sudah disampaikan dalam pertemuan kapan hari. Prinsipnya kemenhub tidak keberatan,” ujarnya.
Sejak diserahkan ke pemerintah pusat pada 2017 silam, jembatan timbang di Jawa Timur terbengkalai. Padahal, fungsinya sebagai kontrol tonase kendaraan berat sangat dibutuhkan.
Sampai sekarang, dari 19 jembatan timbang yang ada di Jatim baru sepuluh yang sudah kembali beroperasi. Lamanya jembatan timbang tak beroperasi diakui oleh Kemenhub, karena kurangnya sumber daya manusia.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub menyatakan, saat penyerahan kewenangan jembatan timbang 2017 silam, SDM yang tadinya bertugas di jembatan timbang tidak turut diserahkan.
“Ya, karena banyak dari mereka yang tidak mau dipindahkan. Kami sendiri (Dishub Jatim) juga masih membutuhkan tenaga. Tapi kalau nanti ada kerja sama pengelolaan seperti ini, masalah itu akan bisa teratasi,” kata Fattah.
Sebelumnya Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan mengatakan siap menyerahkan jembatan timbang kepada Pemprov Jatim. Dia sampaikan itu setelah menghadiri pertemuan dengan Khofifah Gubernur Jatim di Bandara Juanda, Surabaya Selasa (21/1/2020) lalu.
“Kami akan menyerahkan (jembatan timbang) kepada Pemda Jawa Timur dengan catatan bahwa supervisi itu tetap dari kemenhub,” katanya.(den)