Minggu, 27 Oktober 2024

Hubungan Iran dan AS Memanas, KBRI Tehran Keluarkan Imbauan untuk WNI

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Pelayat menghadiri pemakaman komandan pasukan elite Quds Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani dan pemimpin Hashd al-Shaabi Irak atau Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), Abu Mahdi al-Muhandis yang tewas karena serangan udara AS di Baghdad, Irak, Sabtu (4/1/2020). Foto: Antara

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tehran mengeluarkan sejumlah imbauan bagi warga negara Indonesia, menyusul eskalasi situasi antara Iran dengan Amerika Serikat setelah serangan yang membunuh Qassem Soleimani, seorang Jenderal militer Iran, Jumat lalu.

Menurut keterangan KBRI Tehran yang diterima di Jakarta, Sabtu (4/1/2020), WNI dan diaspora Indonesia di Iran dihimbau untuk menghindari tempat-tempat kerumunan massa atau daerah rawan yang berpotensi timbul konflik.

Mereka juga diperingatkan. untuk tidak mengunjungi tempat yang diduga dapat menjadi target atau sasaran. Demikian dilansir Antara.

KBRI mengimbau WNI di Iran untuk tetap menjaga kewaspadaan dan komunikasi dengan sesama masyarakat dan diaspora Indonesia di negara tersebut. Selain itu, WNI dan diaspora juga dapat menghubungi hotline yang aktif selama 24 jam di nomor 09129632269, 09378132531, 09120542167, 09120368594, atau Kantor KBRI Tehran di nomor 021-88715558 dan Wisma Indonesia 021-22937305.

KBRI Tehran juga mengeluarkan beberapa imbauan untuk keadaan darurat, termasuk untuk membawa barang-barang kebutuhan seperlunya dan mengutamakan keselamatan diri sendiri serta keluarga, sekiranya dilakukan evakuasi.

“Ikuti saran/petunjuk yang diberikan terutama terkait tempat penampungan sementara (shelter) serta jalur evakuasi yang harus ditempuh yang telah ditetapkan KBRI Tehran dalam Buku Contingency Plan,” demikian KBRI Tehran.

Seperti diberitakan sebelumnya, Amerika Serikat membunuh komandan militer kenamaan Iran, Qassem Soleimani dalam serangan semalam di Irak yang direstui Presiden AS Donald Trump. Seorang pejabat senior administrasi Trump mengatakan Soleimani telah merencanakan serangan segera terhadap personel AS di Timur Tengah.

Soleimani, seorang jenderal berusia 62 tahun yang mengepalai pasukan Penjaga Revolusi Iran di luar negeri, dianggap sebagai tokoh paling kuat kedua di negara itu setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. (ant/ang/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Minggu, 27 Oktober 2024
26o
Kurs