Kondisi mahasiswa Indonesia yang saat ini berada di Kota Wuhan, Tiongkok dinyatakan berbagai pihak dalam kondisi aman dan sehat. Meski begitu, beberapa kondisi membuat KBRI diminta untuk segera menemukan formula terbaik memulangkan puluhan mahasiswa Indonesia ke Tanah Air termasuk 10 mahasiswa asal Unesa.
Prof. Nurhasan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengaku, pihaknya terus berkoordinasi dengan KBRI untuk meminta agar para mahasiswa bisa secepatnya dipulangkan dengan selamat.
“Saya mengingatkan, jangan sampai, proses pemulangan ada masalah. Jangan sampai ketika proses pemulangan, dia justru tertular disitu. Secepatnya (akan dipulangkan, red). Ini (KBRI) lagi berkoordinasi dengan pihak kementerian kesehatan China, dan Indonesia. Agar mereka ketika proses ini, tida ada persoalan yang mengganggu dan ada persolaan lebih besar (tertular virus corona, red),” ujar Prof. Nurhasan.
Selain Rektor Unesa, sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim juga tengah berkoordinasi dengan KBRI, Kemenlu RI, dan pemerintah Tiongkok agar bisa secepatnya memulangkan mahasiswa yang sebagian juga berasal dari Jawa Timur. Seperti diketahui, dari 10 mahasiswa Unesa yang saat ini masih di Wuhan saja, semuanya berasal dari Jawa Timur.
Selain upaya pemulangan yang masih terus diupayakan, mahasiswa di Wuhan juga tengah menghadapi permasalahan harga makanan yang makin naik. Prof. Nurhasan mengatakan, berdasarkan cerita para mahasiswanya, saat ini harga kebutuhan pokok naik berkali-kali lipat. Meski begitu, kesediaan logistik dikatakannya masih aman, meski minimarket yang buka memang tidak sebanyak sebelum adanya persoalan virus corona di kota tersebut.
“Tentang kenaikan harga, saya sampaikan ke mahasiswa, beli saja. Terkait anggaran, kita bantu. Kemarin sudah kita transfer adek-adek mahasisa. Untuk logistiknya, kita bantu,” katanya. (bas/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
