Menggelar event internasional yang mengundang berbagai peserta dari luar negeri tentu membutuhkan persiapan khusus terutama di tengah ancaman penyebaran virus Corona saat ini.
Maria Anityasari Direktur Direktorat Kemitraan Global ITS yang membawahi agenda ini mengaku memiliki beberapa persiapan khusus mengantisipasi wabah ini.
Pihaknya mengaku, telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari Dinas Kesehatan, RSUD Dr. Soetomo, Medical Center ITS, RS Unair, hingga Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya.
Selain itu, para peserta yang datang ke Indonesia juga diwajibkan mengirimkan medical statement dari negara asalnya bahwa yang bersangkutan terbebas dari virus corona dan sehat.
Tak hanya itu, selain tentunya melewati pemeriksaan dari pihak KKP di bandara, para peserta ini juga harus menjalani pemeriksaan kesehatan lagi setibanya di ITS.
“Karena itu ada pemeriksaan kesehatan. Dari 2012 (pertama kali event ini digelar, red) belum ada. Baru sekarang ada dari medical center yang cek. Untuk kehati-hatian supaya kalau ada apa-apa, bisa sigap. Pemeriksannya, pemeriksaan temperatur, dan kondisi tenggorokan, kalau ada indikasi kita periksakan,” ujarnya ditemui usai pembukaan Commtech 2020 di Gedung Rektorat ITS, Rabu (29/1/2020).
Tak hanya itu, pihak panitia juga sudah memiliki SOP yang wajib dijalankan ketika ada peserta yang terlihat sakit. Mereka juga menyiapkan masker, hand sanitizer, dan alkohol untuk menjaga tubuh tetap bersih.
“Memang ini sesuatu di luar tangan kita. Kita mohon doanya. Mulai promosi macem-macem kita mulai juli tahun lalu. Peserta terkumpul Desember. Semua sudah arrange, lah kok. Harusnya ada commtech terbesar,” jelasnya.
Event internasional tahunan ITS ini mengundang peserta dari kampus di berbagai negara, seperti Australia, Bangladesy, Thailand, Taiwan, Filipina, Belanda, Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, Jepang, dan Turki. Sebelumnya, ada puluhan peserta asal Tiongkok yang terdaftar sebagai peserta. Namun, karena wabah Virus Corona di negaranya, mereka memilih membatalkan kedatangan.
Maria berharap, segala persiapan dan antisipasi ini mampu memberikan ketenangan pada para peserta. Sebab, beberapa negara yang saat ini hadir juga sebagian berasal dari negara yang sudah memiliki kasus pasien akibat virus corona. (bas/tin/rst)