Direktorat Kemitraan Global Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali hadirkan program internasional Community and Technological Camp (CommTECH) Exploration 2020.
Kegiatan tahunan yang diikuti peserta dari Soka University dan Kumamoto University, Jepang ini dibuka oleh Wakil Rektor IV ITS Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian Bambang Pramujati ST MScEng PhD di Gedung Rektorat ITS, Kamis (20/2/2020).
Bambang menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa dan akademisi dari Jepang yang telah hadir dalam kegiatan tersebut. Ia juga mengapresiasi program CommTECH, di mana melalui program ini ITS dapat menjalin kerjasama dengan universitas luar negeri.
“Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa dunia untuk belajar tentang masalah komunitas dan global melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang menyenangkan,” terang Bambang.
Mewakili Soka University, Prof Sato Shinjiro juga menyampaikan sangat senang dapat berkunjung ke Indonesia dan berpartisipasi dalam program CommTECH Exploration.
Ia juga berpesan kepada para mahasiswa bahwa program ini merupakan ajang yang tepat untuk mengeksplorasi pengetahuan.
“Eksplorasi pengetahuan sebaik yang kalian bisa, dan kembangkan kemampuan kalian sebaik yang kalian bisa,” terang Sato.
Maria Anitayasari ST ME PhD., Direktur Kemitraan Global ITS menjelaskan, CommTECH Exploration yang diadakan pada tahun ini bukan hanya atas dasar program tahunan, tetapi juga merupakan permintaan dari universitas di Jepang untuk menjalin kerjasama dengan ITS.
“Karenanya dalam CommTECH tahun ini, kami mendatangkan 16 peserta dari Jepang, khususnya dari Soka University dan Kumamoto University,” papar Maria Anitayasari.
Menurut Maria, tema yang diusung dalam CommTECH Exploration 2020 ini adalah Disaster Management in Indonesia.
Alasan diambilnya tema ini karena Indonesia dan Jepang merupakan negara yang sama-sama memiliki risiko yang besar, khususnya dalam penanggulangan bencana.
“Karenanya, melalui program ini mahasiswa dapat berdiskusi dan mengeksplorasi pengetahuan mengenai mitigasi bencana, khususnya di Indonesia,” tegas Maria.
Program summer course terbaik di Asia yang berlangsung selama dua pekan hingga 3 Maret 2020 mendatang ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan. Antara lain pembekalan materi disaster management, kunjungan ke Command Center 112, dan eksplorasi mangrove di Desa Wonorejo.
“Harapannya, melalui kegiatan ini mahasiswa dapat lebih mudah mengenali bencana dan terlibat aktif dalam mitigasi bencana,” terang dosen Teknik Industri ITS ini.
Selain itu, dalam kegiatan ini peserta juga akan mendapatkan pengalaman eksplorasi Indonesia melalui kunjungan ke peninggalan Kerajaan Majapahit, membuat kreasi batik, dekorasi janur, dan trip ke Gunung Bromo.
Maria menjelaskan, kegiatan ini ditujukan untuk mengenalkan mahasiswa asing mengenai kekayaan budaya Indonesia.
“Dengan kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan mengenai mitigasi bencana, tetapi juga kegiatan pembelajaran lain yang have fun,” tambah Maria.
Maria berharap program CommTECH ini dapat dilaksanakan oleh semua departemen di ITS, sehingga bisa membuka kesempatan kepada mahasiswa di masing-masing departemen untuk belajar bersama mahasiswa mancanegara.
“Hal tersebut juga akan menunjukkan bahwa ITS punya posisi di internasional dan membuat mahasiswa ITS menjadi global citizen, di mana mereka bisa mengeksplorasi banyak pengetahuan secara global, bisa berkomunikasi internasional dengan baik, dan selalu percaya diri untuk mewujudkan impiannya,” pungkas Maria, Kamis (20/2/2020).(tok)