Jumat, 22 November 2024

Bupati Sleman Hentikan Kegiatan Luar Sekolah untuk Sementara

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Petugas melakukan penyisiran untuk mencari sejumlah pramuka SMPN Turi yang tenggelam di Kali Sempor, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (21/2/2020). Foto: Antara

Sri Purnomo Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan sementara kegiatan luar sekolah di seluruh jenjang pendidikan yang ada di Sleman menyusul insiden ratusan siswa SMPN 1 Turi yang tertimpa musibah saat kegiatan Pramuka susur sungai di aliran Sungai Sempor pada Jumat 21 Februari.

“Mulai hari ini kami minta seluruh sekolah di semua jenjang pendidikan untuk menghentikan kegiatan yang berlangsung di luar sekolah,” kata Sri Purnomo di Sleman, Sabtu (22/2/2020).

Menurut dia, kegiatan luar sekolah yang dihentikan tersebut meliputi kegiatan Pramuka, ekstra kurikuler, outbond dan semua kegiatan yang berlangsung di luar kelas atau sekolah.

“Kecuali untuk kegiatan di dalam kelas atau lingkungan sekolah masih boleh, namun tentunya yang tidak berisiko,” katanya dilansir Antara.

Ia mengatakan, penghentian ini sampai batas waktu yang belum ditentukan.

“Sampai kapan, ini belum ditentukan. Yang utama saat ini tidak boleh ada kegiatan di luar sekolah,” katanya.

Sri Purnomo juga mengharapkan agar musibah yang menimpa siswa-siswa SMPN 1 Turi ini menjadi pembelajaran bersama.

“Kami harapkan kejadian kemarin menjadi perhatian seluruh kepala sekolah,” katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menyebutkan tujuh siswa SMPN 1 Turi yang menjadi korban meninggal dalam insiden kecelakaan air di Sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020) sore semuanya sudah teridentifikasi.

“Semua korban meninggal dunia sudah teridentifikasi, dan telah diserahkan kepada pihak keluarga,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Sabtu.

Menurut dia, ketujuh korban terseret yakni Nur Azizah, Latifah Zulfa, Sovie Aulia, Arisma Rahmawati, Khoirun Nissa, Evita Putri Larasati dan Vanesha Dida.

“Sedangkan siswa yang masih dalam pencarian ada tuga anak, yakni Yasinta Bunga, Zahra Imelda dan Nadine Fadilah,” katanya.

Ia mengatakan, Tim SAR Gabungan masih melanjutkan melakukan pencarian di enam titik pantau.

Sedangkan korban luka-luka rawat inap dua siswa di Puskesmas Turi dan 21 rawat jalan.

Ia mengatakan, dalam peristiwa tersebut total siswa ada 249 siswa, yang terdiri Kelas 7 sebanyak 124 siswa, dan Kelas 8 sebanyak 125 siswa.

“Terkonfirmasi selamat 216 siswa, terkonfirmasi luka luka 23 siswa meninggal dunia tujuh siswa dan yang belum ditemukan tiga siswa,” katanya.(ant/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs