Sabtu, 23 November 2024

Bawa Celurit, Begal Kakak Beradik Ini Ditembak

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Polisi meringkus dua bandit jalanan, yang kerap beraksi di wilayah Surabaya, Gresik, dan Lamongan. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Unit Jatanras Polrestabes Surabaya meringkus dua bandit jalanan, yang kerap beraksi di wilayah Surabaya, Gresik, dan Lamongan. Dua pelaku yang merupakan kakak beradik itu terpaksa ditembak kakinya, karena melawan petugas dengan sajam.

AKP Iwan Hari Purwanto Kanit Jatanras Satreskrim Polretabes mengatakan, kedua tersangka adalah Irsal Haryono (23) dan adiknya Sory Maulana (20). Mereka terakhir kali beraksi di Jalan Ir Soekarno. Dalam aksinya, mereka selalu membawa celurit.

Saat itu, kata Iwan, mereka mengendarai sepeda motor dan melihat korbannya melintas tepat di depan salah satu hotel di kawasan Merr. Kemudian, mereka menghentikan korbannya dan mengacungkan celurit yang dibawa. Korban pun ketakutan dan langsung menghentikan motornya.

“Korban menghentikan sepeda motornya karena ketakutan. Tersangka membawa sajam berupa celurit untuk mengancam korban. Kemudian tersangka membawa lari motor korban,” kata Iwan, Senin (13/1/2020).

Iwan mengungkapkan, tidak lama dari kejadian itu, polisi akhirnya menangkap keduanya di rumahnya di Bangkalan. Dari pengakuannya, kakak beradik ini sudah tiga kali melakukan aksinya.

Mereka beroperasi dini hari dan menyasar tempat-tempat sepi. Seperti di kawasan Merr dan Manyar. Kedua kawasan itu menjadi tempat favorit mereka.

“Tidak hanya di Surabaya, tersangka juga beraksi di Lamongan dan Gresik. Untuk TKP luar kota masih kami koordinasikan dengan polres setempat. Kami juga kejar teman tersangka yang bertugas menjual motor curian,” jelasnya.

Kedua tersangka yang merupakan putra dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Bangkalan itu mengaku, hasil curiannya digunakan untuk berfoya-foya dan memenuhi kebutuhan pacarnya. Mereka juga sering menghabiskan malamnya di diskotik.

“Saya habiskan untuk minum dan membelanjakan baju pacar saya. Saya tidak mengkonsumsi narkoba,” kata Irsal.

Awalnya, kata Irsal, dirinya diajak oleh adiknya Sory untuk menjadi bandit jalanan. Dari situlah, dia merasa ketagihan karena hasil yang didapatkannya cukup untuk memenuhi kebutuhannya.

“Biasanya dijual Rp3 juta per motor. Ada sendiri yang bagian jual. Saya hanya dapat satu juta,” kata dia. (ang/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs