Barongsai, Tontonan Primadona Jelang Imlek

Kesenian Barongsai masih menjadi tontonan primadona menjelang tahun baru Imlek. Bambang Edison pelatih Barongsai Boen Bio Khuan Loke Surabaya mengatakan, kesenian ini memang ramai diundang diberbagai acara menjelang Imlek. Biasanya, mereka diundang oleh orang-orang yang sudah menjadi langganan tiap tahun.

“Tapi gak menutup kemungkinan, pas kita show (pertunjukan), ada orang lihat show kita terus tertarik, minta nomor HP,” ujar Bambang ketika ditemui saat pertunjukan di Galaxy Mall, Surabaya pada Sabtu (18/1/2020).

Menjelang imlek, biasanya mall-mall dan tempat keramaian biasanya mengundang mereka untuk tampil. Selain itu, tempat-tempat ibadah juga mengundang mereka saat malam imlek dan imlek berlangsung.

Saat pertunjukan, biasanya mereka mendapat angpao-angpao dari penonton. Menurut Bambang, ini sudah menjadi tradisi tiap pertunjukam imlek untuk saling berbagai kebahagiaan.

Barongsai Boen Bio Khuan Loke Surabaya adalah salah satu perkumpulan barongsai yang memiliki sejarah panjang. Perkumpulan ini sudah ada sejak tahun 1988. Sekitar tahun 1992, mereka dilarang oleh Orde Baru. Baru setelah Orde Baru runtuh, kesenian barongsai hidup kembali.

Barongsai Boen Bio Khuan Loke memiliki anggota puluhan orang. Bambang mengatakan, perkumpulan ini tidak hanya beranggotakan keturunan Tionghoa. Orang Jawa juga banyak yang menjadi anggota dan belajar kesenian ini.

Mereka berlatih secara rutin dua minggu sekali. Tetapi menjelang Imlek, biasanya mereka akan berlatih hampir setiap hari. Ini karena mereka selalu mendapat pertunjukan untuk tampil barongsai tonggak.

“Biasanya kalau perform (tampil) tonggak, harus latihan jauh sebelum perform. Sudah latihan beberapa bulan sebelumnya. Hampir tiap malam latihan,” katanya.

Meski begitu, ia mengaku, ketika masa imlek selesai, kesenian ini jarang diminati. Menurutnya, orang memang mengundang mereka secara musiman.

“Kita sebagai pemain barongsai berharap bisa tampil lebih baik dan lebih banyak lagi. Memberikan penampilan terbaik untuk penonton,” pungkasnya. (bas/tin/ang)