Warga dua dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto terpaksa mengungsi akibat banjir yang terjadi sejak Senin (3/2/2020).
Sukiman, warga, mengatakan kepada Fuad reporter Maja FM bahwa ketinggian air yang sudah masuk ke rumah warga sudah mencapai selutut orang dewasa.
“Banyak warga yang mengungsi ke rumah tetangga yang lebih tinggi atau rumah saudara sejak semalam saat air mulai naik,” kata Sukirman pada Selasa (4/2/2020).
Sementara itu, Muhammad Zaini Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menjelaskan, banjir mulai memasuki rumah warga sejak Senin (3/2/2020) dini hari hingga Selasa siang, air sudah merendam 40 lebih rumah warga, termasuk fasilitas umum dan juga sawah milik warga.
“Ada warga yang mengungsi secara mandiri sejak semalam, dan sebagian memilih bertahan,” jelasnya.
Kata Zaini, sejak Senin malam, anggota BPBD bersama OPD dan juga potensi Relawan Mojokerto turut membantu proses evakuasi warga dan membantu mengangkut dan mengamankan perabotan rumah warga.
“Kita juga sudah lakukan kordinasi dengan Dinsos untuk mempersiapkan pendirian dapur umum,” ujarnya.
Sampai Selasa siang, dua dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Mojokerto masih terendam banjir. “Untuk tren air, sampai saat ini terus naik meski secara perlahan,” kata Zaini.(fad/iss)